Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Sekolah hingga Perguruan Tinggi dengan Syarat
Haidir Muhari, telisik indonesia
Senin, 13 September 2021
0 dilihat
Sekelompok mahasiswa menghadiri kelas di sebuah universitas swasta di Kabul. Laki-laki dan perempuan duduk terpisah dengan dibatasi tirai. Foto: Repro Aamir Qureshi/AFP
" Syarat yang harus dilakukan perempuan sebelum bisa meneruskan pendidikan mereka adalah wajib mengenakan hijab "
KABUL, TELISIK.ID - Taliban melalui keterangan resmi Abdul Baqi Haqqani, Menteri Pendidikan Tinggi mengizinkan perempuan mengenyam pendidikan tinggi dengan syarat.
Haqqani menuturkan, syarat yang harus dilakukan perempuan sebelum bisa meneruskan pendidikan mereka adalah wajib mengenakan hijab.
Ruang kelas untuk laki-laki dan perempuan juga akan dipisah. Para siswi akan diajari oleh guru perempuan.
"Alhamdulillah, kami memiliki banyak guru perempuan. Semua upaya akan dilakukan untuk mencari dan menyediakan guru perempuan untuk para siswi," ungkap Haqqani, Minggu (12/9/2021) dilansir dari Suara.com - jaringan Telisik.id.
Jika guru perempuan tidak tersedia, pihaknya akan mengambil langkah-langkah khusus untuk memastikan tetap adanya pemisahan antara laki-laki dan perempuan.
“Jika benar-benar dibutuhkan, laki-laki juga bisa mengajari (perempuan) tapi sesuai syariat, mereka harus dipisahkan dengan tirai,” lanjutnya.
Ruang kelas akan dipasangi sekat untuk membagi siswa dan siswi jika diperlukan. Ruang kelas menggunakan tirai ini sudah banyak terlihat di berbagai universitas dan akan diberlakukan di seluruh Afghanistan.
Baca Juga: Kisah John Walker: Pria Amerika yang Gabung Taliban Karena Terkesima dengan Islam
Baca Juga: Demi Uang Pensiunan, Pria di Austria Tega Menyimpan Mayat Ibunya hingga Setahun
Kurikukum pendidikan akan ditinjau ulang. Haqqani menjaminkan perempuan lulusan universitas di Afghanistan kini dapat bersaing dengan lulusan universitas di kawasan bahkan dunia.
Dalam kesempatan jumpa pers itu juga, Haqqani menegaskan bahwa rezim Taliban saat ini sudah berubah, termasuk sikap mereka terhadap perempuan.
"Taliban tidak ingin kembali ke masa 20 tahun lalu. Kami akan mulai membangun dengan apa yang sudah ada saat ini," kata Haqqani dikutip dari Cnnindonesia.com. (C)
Reporter: Haidir Muhari
Editor: Haerani Hambali