Puluhan PKL Kuasai Median Jalan TPI Kendari, Tanaman Jadi Rusak

Musdar, telisik indonesia
Sabtu, 13 Maret 2021
0 dilihat
Puluhan PKL Kuasai Median Jalan TPI Kendari, Tanaman Jadi Rusak
Nampak PKL sedang menjual di median jalan TPI Kendari. Foto: Musdar/Telisik

" Alasan utama pasti itu adalah penghasilan dan kami yakin yang didapat di lokasi TPI lebih besar dibanding di pasar kota. "

KENDARI, TELISIK.ID - Median jalan depan tempat pelelangan ikan (TPI) Sodoha Kota Kendari, dimanfaatkan pedagang kaki lima (PKL) untuk menjajakan dagangannya.

Selain menimbulkan kemacetan, keberadaan puluhan PKL di sepanjang median jalan membuat tanaman di kawasan itu rusak.

Kepala Dinas Perikanan Kota Kendari, Imran Ismail mengatakan, PKL di median jalan sudah berapa kali ditertibkan, namun kembali lagi.

“Alasan utama pasti itu adalah penghasilan dan kami yakin yang didapat di lokasi TPI lebih besar dibanding di pasar kota,” kata Imran, Sabtu (13/3/2021).

Imran mengatakan, pemerintah kota akan kembali menertibkan pedagang di median jalan termasuk yang berada di dalam kawasan TPI.

“Dengan kerjasama bersama OPD, termasuk perhubungan dan keamanan Insyaallah kita akan benahi,” jelas Imran.

Baca juga: Sewa Lapak Hingga Parkiran di Pelelangan Ikan Diduga Masuk Kantong Oknum

Senada dengan itu, Ketua Komisi III DPRD Kendari, LM Rajab Jinik menegaskan, tidak ada yang membenarkan pedagang boleh menjual di median jalan.

“Itu sama sekali tidak ada aturan yang membenarkan. Itu kebiasaan yang selama ini katanya dibiasakan. Katanya ada oknum yang melakukan legalitas itu, sehingga mereka menjual, kasian kan. Jangan seperti itu,” ungkap Rajab.

Legislator Kambu-Baruga ini juga menyayangkan adanya benturan ketika Pol-PP turun menertibkan, baik pedagang yang di median maupun di dalam kawasan TPI.

“Ternyata mereka bentur, ada katanya oknum yang sudah melegalkan mereka dengan pungutan biaya. Saya pikir praktek-praktek seperti ini harus dihabisi di kota ini, jangan seperti itu. Semua orang mau hidup tapi dengan cara yang baik, jangan dengan cara memanfaatkan kekuatan dirinya, kelompok dan golongannya, sedangkan yang dirugikan masyarakat kecil, pemerintah kota,” jelas Rajab.

Sementara itu, salah satu pedagang yang ada median jalan saat dikonfirmasi mengaku, sudah tahu tempatnya menjual itu dilarang. Namun, karena alasan tidak memiliki tempat yang lain, ia tetap bertahan dikawasan itu.

"Dilarang, kadang ada PolPP kita lomba-lomba baku lari," katanya yang enggan menyebutkan namanya. (A)

Reporter: Musdar

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga