Reka Adegan Tersangka Menantu Bunuh Mertua Diwarnai Teriakan dan Tangisan Keluarga Korban
Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 04 Juli 2024
0 dilihat
Tersangka Novi dan Muh Firmansyah memperagakan ulang adegan pembunuhan korban. Foto: Erni Yanti/Telisik
" Tersangka Novi Damayanti (ND), menantu bunuh mertua di Kota Kendari diwarnai teriakan dan tangisan keluarga korban "
KENDARI, TELISIK.ID - Tersangka Novi Damayanti (ND), menantu bunuh mertua di Kota Kendari diwarnai teriakan dan tangisan keluarga korban.
Novi bersama tersangka Cimang, memperagakan adegan reka ulang pembunuhan dalam mobil sekitar Polresta Kendari, Kamis (4/6/2024).
Saat reka ulang adegan, Novi menggunakan baju tahanan berwarna merah, jilbab hitam pasmina dengan menggunakan masker.
Reka ulang adegan Novi saat membunuh mertua disaksikan oleh keluarga korban dan beberapa puluhan warga. Teriakan dan tangisan histeris keluarga mewarnai rekonstruksi.
Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan Berencana Menantu Bunuh Mertua di Kendari Peragakan 24 Adegan
Terlihat saat reka ulang adegan, Novi menyetir mobil kemudian tersangka Cimang pada bagian tempat duduk belakang memegang pisau penikaman dan tali untuk menggerakkan leher korban.
Sambil menjelaskan adegan-adegan yang diperagakan oleh tersangka Cimang, tersangka Novi membantah perkataan Cimanga yang menurutnya tidak sesuai.
"Saya tidak pernah bicara begitu Cimang, jangan kamu suka berbohong Cimang, saya tidak pernah bicara begitu Cimang," kata tersangka Novi sambil menangis.
Usai memperagakan ulang adegan pembunuhan, tersangka Cimang mengatakan, sebelum melakukan pembunuhan ia dijanjikan uang oleh tersangka Novi.
"Dijanjikan uang sebanyak 75 juta, dengan uang perbulan sebanyak 4 juta selama tiga tahun, janjinya di warung makan bakso sambil makan sekitar 20 menit disitu dia bahas uang pak," ungkap tersangka Cimang.
Baca Juga: Sosok Cindra Aditi Tejakinkin: Awal Hubungan Terlarang dengan Hasyim Asy'ari, Dijanjikan Nikah dan Uang Bulanan Rp 30 Juta
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi menyampaikan, peragaan ulang adegan atau kontruksi pembunuhan pada 7 April 2024 di Kendari untuk memberikan gambaran kepada penegak hukum.
Tujuannya memberikan gambaran kepada semua penegak hukum penyidik jaksa dan mencocokkan apa yang tertuang dalam berita acara, agar pasal yang kami sangkakan itu dapat dibuktikan dengan seadil-adilnya," ungkap AKP Fitrayadi.
Kemudian ia memberi alasan, terkait rekonstruksi yang tidak dilaksanakan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Rekonstruksi itu tidak mesti dilaksanakan di tempat kejadian perkara dan kami memang awalnya kami merencanakan di sana namun karena faktor cuaca hujan, dan di TKP itu jauh dari perumahan dan juga mempertimbangkan keamanan akhirnya kami pindahkan lokasi konstruksi di jalan di sekitar Polresta Kendari yang kebetulan hampir mirip dengan TKP," bebernya. (A)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS