Rumah Warga di Puuwatu Tertimpa Lumpur Diduga Akibat Pembangunan BTN
Riksan Jaya, telisik indonesia
Sabtu, 09 Maret 2024
0 dilihat
Terlihat dinding rumah ibu Rio yang terpaksa harus dijebol untuk memudahkan pengeluaran karung berisi lumpur (kiri) alat berat yang dikerahkan untuk dilakukan pengerukan (kanan). Riksan Jaya/Telisik
" Hujan yang mengguyur Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari sejak Jumat (8/3/2024), membuat wilayah terkena banjir menyisahkan dampak susulan bagi warga "
KENDARI, TElISIK.ID - Hujan yang mengguyur Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari sejak Jumat (8/3/2024), membuat wilayah terkena banjir menyisahkan dampak susulan bagi warga.
Salah satu dampak dari hujan tersebut adalah genangan lumpur yang tertinggal akibat terbawa air.
Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa penyebab genangan lumpur dan banjir ini disebabkan oleh pembangunan perumahan Al-Fath Puuwatu, tepatnya di RW 14 Kelurahan Watulondo, Puuwatu.
Baca Juga: Harga Bahan Pokok di Pasar Naik Turun Tak Terprediksi
"Semenjak adanya BTN di atas, jadi kalau hujan sisa lumpurnya jatuh kebawa. Tadi malam ramai warga protes, sampe jalan masuknya ini di palang sama warga. Tapi tadi pagi sudah dibukami, mungkin adami hasil pembicaraan karena tadi dari Lurah dengan Dinas Lingkungan yang datang," ungkapnya yang juga pemilik konter pulsa depan Gapura BTN Al-Fath, Sabtu (9/3/2024).
Sementara itu, saat di lokasi, terlihat seorang ibu yang sedang berteriak, mencoba menghentikan mobil truck yang baru saja keluar dari area perumahan tersebut.
"Sudah-sudah mi kalian datang bawa timbunan, karena kalian ini rumahku berlumpur begini. Kalau datang lagi saya pasangkan paku supaya korang tidak bisa lewat," teriak salah satu ibu yang tidak diketahui indetitasnya ke pengendara truck.
Ibu Rio (55), warga yang terkena dampak banjir dan genangan lumpur mengeluhkan sebab dirinya tidak mendapat perhatian dari pemerintah dan pengelola perumahan.
"Janda kasian saya dibantu anak-anaku bersihkan ini. Pemerintah tutup mata sama ini pembangunan, mereka tidak pikirkan dampak sama masyarakat, dari dulunya di sini bebas banjir. Tapi setelah dibuka ini BTN, subhanallah, begini kondisi. Baru ini hujan tidak ditau entah itu sore apa malam, dan ini mereka bikin got apa itu. Sempit, tidak sesuai, mampukah tahan begitu beban banjir," keluhnya, Sabtu (9/3/2024).
Baca Juga: Dispar Sulawesi Tenggara Target Tingkatkan Wisatawan hingga 16,8 Juta
Wahyu (32), salah satu warga yang sedang membersihkan sisa lumpur di dalam rumahnya mengatakan, saat ini sudah ada alat berat yang diterjunkan untuk mengerug lumpur yang setinggi betis orang dewasa tersebut, namun belum dikerjakan hingga selesai.
"Iya sudah ada alat berat ini. Tadi memang datang orang-orang pekerjanya BTN tapi tidak tau mereka pada kemana sekarang," katanya.
Tim Telisik.id mencoba untuk mengkonfirmasi terkait kejadian lumpur yang menimpa rumah warga. Namun, hingga berita ini dibuat, belum dapat menemui pihak pengelola pembangunan BTN Al-Fath tersebut. (A)
Penulis: Riksan Jaya
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS