Sawah di Lalembuu Hasilkan Ribuan Ton Padi Sekali Panen, Harga Anjlok karena Jalan Rusak

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 21 Mei 2023
0 dilihat
Sawah di Lalembuu Hasilkan Ribuan Ton Padi Sekali Panen, Harga Anjlok karena Jalan Rusak
Sawah milik petani di Kecamatan Lalembuu menghasilkan 7 hingga 8 ton padi setiap hektare. Foto: Ahmad Jaelani/Telisik

" Sawah di Kecamatan Lalembuu, Kabupaten Konawe Selatan, menghasilkan ratusan bahkan ribuan ton sekali panen. Namun jalan rusak parah, membuat para petani gigit jari karena harga padi anjlok "

KONAWE SELATAN, TELSIK.ID - Sawah di Kecamatan Lalembuu, Kabupaten Konawe Selatan, menghasilkan ratusan bahkan ribuan ton sekali panen. Namun jalan rusak parah, membuat para petani gigit jari karena harga padi anjlok.

Para petani Desa Sumber Jaya mengatakan, mereka bisa panen dua kali dalam setahun. Bahkan jika tidak ada kendala alam, bisa hingga tiga kali.

Lahan sawah di Kecamatan Lalembuu mencapai 1.289 hektare, berdasarkan informasi yang tercantum di situs pertanian.go.id Sulawesi Tenggara. Dengan luas lahan sebesar ini, para petani memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan produksi padi.

Dalam satu hektare sawah di Kecamatan Lalembuu, petani berhasil menghasilkan sekitar 7 hingga 8 ton padi. Tingginya produktivitas ini menunjukkan keahlian petani dalam mengelola lahan pertanian mereka dan penggunaan teknologi modern dalam proses panen.

Saat ini, para petani sedang dalam masa panen. Mereka menggunakan alat panen modern seperti Combine Harvester untuk memudahkan proses pengumpulan padi. Setelah dipanen, padi masih berbentuk gabah dan diangkut menggunakan ojek ke desa untuk dikeringkan secara gotong royong di rumah-rumah warga sebelum akhirnya dikirim ke pabrik untuk digiling menjadi beras siap edar.

Baca Juga: Puluhan Kilometer Jalan Provinsi di Kolaka Utara Rusak Berat, Harga Kebutuhan Pokok Meroket

Meski berhasil dalam produksi padi, petani menghadapi tantangan serius, yaitu kondisi jalan yang rusak dan berlubang. Jalan sepanjang 25 km ini dipenuhi debu saat musim kemarau dan berubah menjadi kubangan lumpur ketika musim hujan tiba. Kendala ini membuat transportasi hasil panen menjadi sulit dan menghambat distribusi beras ke pasar.

"Kami sangat bersemangat melihat hasil panen padi yang melimpah di sawah-sawah kami. Namun, kendala utama yang kami hadapi adalah kondisi jalan provinsi yang rusak," ucap Ahmad Parjo, seorang petani di Kecamatan Lalembuu, Minggu (21/5/2023).

Kondisi jalan yang rusak juga berdampak pada harga beras. Para petani terpaksa harus menjual beras mereka dengan harga rendah karena sulitnya mendistribusikannya secara efisien. Hal ini membuat mereka harus menghadapi kerugian finansial yang signifikan.

Meskipun dihadapkan pada kendala jalan rusak, masyarakat di desa-desa se-Kecamatan Lalembuu tetap bersatu dalam menjalankan proses pengeringan gabah. Para warga dengan sukarela membantu petani dengan mengeringkan gabah di rumah-rumah mereka.

"Kami bangga bisa membantu petani-petani di sekitar kami dengan mengeringkan gabah mereka di rumah kami. Meskipun kondisi jalan rusak, kami tetap bersatu dan bekerja sama untuk memastikan hasil panen mereka dapat diproses dengan baik," timpal Budi Amir, warga Desa Sumber Jaya.

Baca Juga: Jalan Rusak Hambat Hasil Produksi Masyarakat Lalembuu Konawe Selatan

Tidak hanya panen padi yang melimpah, Kecamatan Lalembuu juga menawarkan pemandangan sawah yang memukau mata. Saat ini, sawah-sawah ini telah berubah warna menjadi kuning keemasan, menandakan bahwa padi sudah siap untuk dipanen. Keindahan alam ini menarik minat pengunjung yang baru pertama kali datang ke wilayah ini.

"Saya terpesona melihat keindahan sawah di Kecamatan Lalembuu. Warna kuning padi yang memenuhi lahan-lahan ini memberikan pesona yang tak terlupakan," ujar Sarah Nila Sari, seorang pengunjung yang baru pertama kali datang ke Kecamatan Lalembuu.

Melihat keindahan sawah dan hasil panen padi yang melimpah, Kecamatan Lalembuu memiliki potensi untuk mengembangkan wisata pertanian. Wisatawan dapat mengunjungi desa-desa di sekitar kecamatan ini untuk melihat langsung proses panen padi, mengikuti kegiatan pertanian, serta menikmati keindahan alam yang menenangkan. (A)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga