Sempat Mengalir Sehari Sebelum Pilkada, Janji Bupati Soal Air Bersih Ditagih
Sunaryo, telisik indonesia
Rabu, 15 September 2021
0 dilihat
Masyarakat Kontunaga saat audiens bersama anggota DPRD Muna soal air bersih. Foto: Sunaryo/Telisik
" Mereka yang tergabung dalam Gema Kontunaga menuntut Bupati Muna, LM Rusman Emba untuk merealisasikan janjinya dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. "
MUNA, TELISIK.ID - Belum mengalirnya air bersih di Kecamatan Kontunaga dan Lohia, Kabupaten Muna, kembali disuarakan sekelompok mahasiswa.
Mereka yang tergabung dalam Gema Kontunaga menuntut Bupati Muna, LM Rusman Emba untuk merealisasikan janjinya dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Korlap aksi, Irwan Sangia menduga ada yang tidak beres dengan sistem penyediaan air minum (SPAM) yang dibangun di Desa Masalili. Kenapa? Karena sejak SPAM diresmikan Januari lalu, hingga saat ini air belum tersambung hingga ke rumah-rumah masyarakat. Kekhawatirannya, jangan sampai air dari sumber mata air Jompi tidak bisa naik ke bak penampungan.
"Air sempat mengalir sehari sebelum Pilkada 9 Desember 2020 lalu, setelah itu tidak jelas," kata Irwan Sangia, Rabu (15/9/2021).
Irwan Sangia juga mengkritisi para anggota DPRD Muna yang seolah menutup mata melihat persolan yang terjadi di daerah pemilihannya.
"Mereka (anggota DPRD) tidak mampu menekan Pemkab agar SPAM itu berfungsi dan bisa dimanfaatkan masyarakat," terangnya.
Baca juga: Tidak Miliki Hasil Tes Antigen, Peserta Tes PPPK Tunda Ujian
Begitu juga dengan instruksi bupati untuk segera melakukan penyambungan air bersih ke rumah-rumah masyarakat melalui anggaran Dana Desa (DD), diabaikan oleh para bawahannya.
"Justru yang dipertontonkan saling menyalahkan antara Kadis PMD dan Direktur PDAM, sehingga masyarakat menjadi bingung," ungkapnya.
Mereka juga mendesak agar DPRD segera menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama DPMD, PDAM dan Dinas PUPR dengan tujuan agar pokok persoalan yang terjadi sebenarnya bisa jelas. Sehingga bisa dicarikan solusi untuk penanganannya.
Ketua Komisi III DPRD Muna, Irwan mengaku tidak pernah diam dalam menyuarakan persoalan air bersih. Karena hal tersebut merupakan kebutuhan vital masyarakat. Pihaknya, tak henti-hentinya mem-pressure Pemkab untuk menuntaskan persoalan tersebut.
Kini telah ada gagasan untuk penyambungan air ke rumah masyarakat menggunakan anggaran DD. Kemudian, ditambah anggaran yang bersumber dari dana pinjaman sebesar Rp 1,5 miliar.
"Kita akan terus kawal persoalan air bersih ini. Tidak ada alasan, tahun 2022 semuanya sudah harus tuntas," tegas Ketua DPC Hanura Muna itu.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi di Papua Picu Banjir di Dua Kabupaten
Koleganya, Syarif Ramadhan, anggota DPRD asal Dapil VI mengaku telah menekankan instansi terkait agar memanfaatkan SPAM yang dibangun menggunakan APBN itu. Ia juga sudah berkoordinasi dengan PDAM terkait air yang informasinya tidak mampu ditarik dari mata air Jompi ke bak penampungan di Puncak Lakude, Desa Masalili.
"Infonya air sudah tembus hingga ke bak penampungan, namun belum maksimal, makanya kita akan turun ke lapangan," terang politisi PKB itu.
Anggota Dewan lainnya, Andi Sapri mengatakan, persoalan belum mengalirnya air bersih, bukan saja masyarakat yang merasakan. Akan tetapi, juga menjadi kegelisahan mereka sebagai perwakilan rakyat.
Hanya saja yang menjadi kendala saat ini adalah tidak proaktifnya DPMD dan PDAM untuk merealisasikan instruksi bupati. Karena itu, mereka akan mengundang DPMD, PDAM duduk bersama menuntaskan persoalan ini.
"Kita sudah agendakan RDP-nya Besok (Kamis), sekaligus kita turun langsung mengecek apakah benar air dari Jompi mampu naik hingga ke bak penampungan di Masalili atau tidak," ujar politisi PDIP itu.
Sementara itu, Direktur PDAM Muna, Muhamad Nuhayat Fariki justru senang bila dilakukan RDP agar persoalan yang terjadi jelas. Soal keraguan air tidak bisa naik hingga ke bak penampungan, nanti dicek. Prinsipnya, SPAM Kontunaga di Desa Masalili itu sudah diuji coba dari mata air Jompi hingga ke bak penampungan.
"Silakan cek, sampai saat ini masih ada airnya di dalam boster sisa uji coba beberapa waktu lalu. Kendalanya ini, hanya belum ada sambungan ke rumah (SR)," pungkasnya. (A)
Reporter: Sunaryo
Editor: Haerani Hambali