Senyum di Tengah Peluh: Kisah Ibu 60 Tahun Penjual Jagung di Kendari

Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 21 November 2024
0 dilihat
Senyum di Tengah Peluh: Kisah Ibu 60 Tahun Penjual Jagung di Kendari
Seorang ibu bernama Wa Ode Dharma keliling menjajakan dagangan jagung rebusnya di Kota Kendari. Foto: Erni Yanti/ Telisik

" Di tengah hiruk pikuk Kota Kendari, seorang wanita tangguh berusia 60 tahun, Wa Ode Dharma, menjadi simbol perjuangan hidup yang gigih "

KENDARI, TELISIK.ID – Di tengah hiruk pikuk Kota Kendari, seorang wanita tangguh berusia 60 tahun, Wa Ode Dharma, menjadi simbol perjuangan hidup yang gigih.

Setiap hari, ia menjajakan jagung rebus yang menjadi sumber penghidupan utama bagi dirinya dan keluarganya.  

Bermodalkan loyang berisi jagung rebus yang ia bawa di atas kepalanya, Wa Ode Dharma memulai perjalanan dari pagi hingga sore, menyusuri jalanan Kota Kendari.

Baca Juga: Kisah Hidup Pemulung di Kendari Cari Nafkah untuk Keluarga

Tinggal di Wanggu, Kecamatan Kambu, ia mempersiapkan jagung-jagungnya setiap malam, mulai dari membeli bahan di pasar hingga memasaknya dengan telaten.  

Meski usia tak lagi muda dan pekerjaan yang dilakoni penuh tantangan, Wa Ode Dharma tak pernah menyerah.

Dalam setiap langkahnya, ia memancarkan semangat yang menginspirasi. Jagung rebus seharga Rp5.000 per buah yang ia jual kerap menjadi pilihan camilan sehat bagi warga Kendari.  

“Panas terik atau hujan, saya tetap harus jualan. Ini sudah jadi sumber penghidupan saya. Meski berat membawa beban di kepala, saya harus terus berusaha,” kata Wa Ode Dharma sambil tersenyum tegar.  

Wajahnya yang akrab di kalangan masyarakat menjadikannya sosok yang dirindukan banyak pembeli. Salah satu pelanggannya, Imah, mengaku terharu setiap kali melihat Wa Ode Dharma berjualan.  

Baca Juga: Cerita Pengayuh Becak di Kendari yang Tak Kenal Lelah Mencari Nafkah

"Setiap kali saya melihatnya berjalan sambil menjajakan jagung rebus, saya merasa terinspirasi. Dia adalah teladan bagi kita semua, terutama bagi yang merasa lelah atau putus asa dalam menghadapi hidup," ujar Imah.  

Bagi Wa Ode Dharma, pekerjaannya bukan sekadar mencari nafkah, melainkan juga bentuk tanggung jawab kepada keluarga. Ketekunan dan dedikasi menjadi prinsip yang ia pegang teguh. Ia meyakini, dengan tekad dan kerja keras, tidak ada hal yang mustahil.  

Wa Ode Dharma tidak hanya seorang pedagang, tetapi juga simbol ketangguhan dan ketekunan. Kehadirannya di tengah masyarakat Kendari menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa perjuangan dan semangat hidup tak pernah mengenal usia. (C)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga