Seorang Santri Tewas di Tangan Ustaz usai Dilempar Kayu Tertancap Paku

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Sabtu, 28 September 2024
0 dilihat
Seorang Santri Tewas di Tangan Ustaz usai Dilempar Kayu Tertancap Paku
Para santri beraktivitas di halaman pondok pesantren. Foto: Repro Jawapos

" Seorang santri di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, meninggal dunia setelah dilempar kayu oleh seorang ustaz yang merupakan guru ngajinya di pesantren tersebut "

BLITAR, TELISIK.ID - Seorang santri berusia 14 tahun di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, meninggal dunia akibat kejadian tragis. Ia tewas setelah dilempar kayu oleh seorang ustaz yang merupakan guru ngajinya di pesantren tersebut.

Korban diketahui berasal dari Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Ia mengalami luka serius setelah kayu yang dilemparkan sang ustaz mengenai bagian belakang kepalanya. Lebih mengerikan lagi, kayu tersebut ternyata tertancap paku, yang langsung melukai kepala santri malang ini.

“Kebetulan korban lewat dan mengenai kepala bagian belakang. Kayu ada pakunya dan menancap di kepala bagian belakang korban,” ungkap Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, Sabtu (28/9/2024), seperti dikutip dari tribunnews.com.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (15/9/2024) pagi, sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, para santri di pondok pesantren tengah berolahraga usai melaksanakan salat subuh.

Mereka terlihat bermain bola, badminton, dan voli. Salah satu ustaz kemudian memperingatkan mereka untuk segera mandi karena akan ada kunjungan orang tua dan pelaksanaan salat duha pada hari itu.

Baca Juga: Pelecehan Santriwati oleh Pimpinan Pondok Pesantren Kembali Terjadi, Kali Ini Korbannya 20 Orang

“Biasanya, setelah salat subuh, para santri berolahraga, ada yang bermain bola, badminton, dan voli. Pagi itu, ketika sudah pukul 06.00 WIB, salah satu ustaz memperingatkan santri untuk segera mandi,” jelas Samsul.

Namun, peringatan tersebut tidak segera diindahkan oleh para santri, yang masih asyik melanjutkan permainan mereka. Sang ustaz pun merasa jengkel dan mengambil tindakan drastis dengan melemparkan kayu ke arah para santri. Kayu tersebut justru mengenai korban yang kebetulan sedang melintas, menyebabkan cedera fatal.

Setelah kayu dengan paku tersebut menghantam kepala korban, ia langsung tidak sadarkan diri. Para pengajar di pondok pesantren segera membawanya ke RSUD Srengat untuk mendapat pertolongan medis. Namun, karena kondisinya yang sangat kritis, korban dirujuk ke RSUD Kabupaten Kediri.

“Saat sampai di RSKK, rumah sakit hendak melakukan operasi, tetapi tidak berani karena kepala korban sudah pendarahan. Keterangan dari rumah sakit, apabila dilakukan operasi, kecil kemungkinan berhasil. Mereka tidak berani mengambil risiko, dan akhirnya korban meninggal dunia,” tambah Samsul.

Kematian tragis ini memicu penyelidikan dari pihak Satreskrim Polres Blitar Kota. Mereka langsung menerbitkan surat perintah penyelidikan untuk menyelidiki lebih dalam peristiwa tersebut. Polisi juga telah melakukan berbagai langkah investigasi, termasuk memeriksa guru dan ustaz yang terlibat, serta pihak pengelola pondok pesantren.

“Kami juga melakukan wawancara kepada pihak RSKK. Saat ini, kami menunggu keluarga korban untuk melaporkan kasus ini,” kata Samsul.

Baca Juga: Ini Sosok Pria yang Diduga "Menculik" Santri Pondok Pesantren di Konawe Selatan Agung Kurniawan Selama 6 Bulan

Selain itu, pihak kepolisian telah mengundang keluarga korban untuk hadir dalam penyelidikan. Namun, hingga berita ini diturunkan, keluarga korban belum memberikan respon terkait undangan tersebut.

Menurut informasi yang dihimpun, korban tinggal bersama neneknya di Desa Dadaplangu, sementara orang tuanya bekerja di luar negeri. Hal ini mungkin menjadi salah satu alasan keluarga korban belum bisa hadir di Polres Blitar Kota.

“Kami sudah mengundang keluarga korban, tetapi mereka belum bisa hadir ke Polres. Kami akan melihat perkembangan lebih lanjut,” imbuhnya. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga