Serangan Monyet dan Babi Hutan Resahkan Petani di Buton Selatan
Febriyani, telisik indonesia
Senin, 05 Februari 2024
0 dilihat
Petani di Desa Tira, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan saat dihebohkan serangan babi hutan. Foto: Febriyani/Telisik
" Petani di Desa Tira, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan diresahkan dengan serangan babi hutan yang merusak lahan jagung milik mereka "
BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Petani di Desa Tira, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan diresahkan dengan serangan babi hutan yang merusak lahan jagung milik mereka.
Salah satu petani, Ima mengatakan, saat ini tingkat kewaspadaan petani jagung semakin tinggi, terutama dalam mencegah serangan babi hutan.
"Membuka lahan di kawasan Mitere memang seperti ini. Kita harus siap dengan serangan babi hutan dan monyet. Terlebih jagung sudah mulai berbuah, jadi kita harus lebih waspada," jelasnya, Senin ( 5/2/2024).
Lebih lanjut, Ima mengatakan, sekarang banyak petani yang mulai bermalam di kebun untuk mencegah serangan babi hutan yang tiap malam datang ke kebun.
Baca Juga: Pernah Jadi Wakil Rakyat 2 Periode, Ibu Tiga Anak Ini Siap Kembali ke Parlemen
"Petani selalu bermalam di kebun. Kalau tidak dijagai begitu lahan kami habis dirusak babi hutan sebelum panen tiba," katanya.
Warga lain, Eci mengungkapkan, sebagai pengaman kebun mereka dibentengi dengan batu yang tingginya kurang lebih satu meter, yang dalam bahasa Ciacia disebut tondo.
"Jadi kalau tondo ini ada yang roboh berarti ada yang masuk di kebun. Selain itu, di tundo itu kami pasang jaring agar tidak memudahkan para penyerang masuk ke kebun," jelasnya.
Ia menuturkan, para petani di sini memiliki cara unik mengusir para penyerang kebun seperti babi hutan ini, yakni mereka membuat semacam alarm manual yang terbuat dari beberapa kaleng dan seng yang diikat menjadi satu.
Kumpulan kaleng dan seng tersebut digantung ke tondo atau di pohon lalu disambungkan tali hingga ke wale- wale (rumah kecil di kebun).
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Polisi Sita Puluhan Liter Miras di Wilayah Wolowa Buton
Jadi ketika mereka mendengar ada babi hutan atau monyet tinggal menarik tali yang menyebapkan kaleng dan seng itu berbunyi. Maka para penyerang tersebut lari terbirit-birit.
Alat tersebut sudah digunakan sejak nenek moyang mereka, dan dinamakan karungka - rungka.
"Jadi kalau kita dengar suara monyet atau babi hutan kita bunyikan karungka - rungka tersebut, lalu kita menyisiri kebun dan sekitaran tondo apakah ada yang rusak atau tidak. Begitulah kalau petani di sni berjaga di kebun," tandasnya
Dimasa jagung yang mulai berbuah ini menjadi momen sigap bagi para petani jagung untuk berjaga di kebun dari serangan babi hutan dan monyet. (B)
Penulis: Febriyani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS