Smelter Pengolah Biji Nikel Beroperasi di Bombana

Hir Abrianto, telisik indonesia
Sabtu, 24 Desember 2022
0 dilihat
Smelter Pengolah Biji Nikel Beroperasi di Bombana
PT BMR melakukan percobaan penanaman di area seluas 1 hektare lahan untuk beberapa jenis sayuran seperti kangkung, jagung, cabai, daun bawang serta tanaman keras lainnya seperti jambu mete, jati, dan nangka sebagai upaya untuk melestarikan ekosistem aslinya Foto: Ist.

" BMR merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bijih nikel laterit kadar rendah menggunakan metode Hydrometallurgy - heap leach "

BOMBANA, TELISIK.ID - PT Bukit Makmur Resources (PT BMR), perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bijih nikel laterit kadar rendah mulai memantapkan diri untuk beroperasi di Bombana tepatnya di Desa Mapila dan Wumbulasa, Kabaena Utara, Kabupaten Bombana.

Dari ketetangan Direktur Exsternal dan Compliance PT BMR, Yudhi Nurcahyana, BMR merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan bijih nikel laterit kadar rendah menggunakan metode Hydrometallurgy - heap leach.

Teknologi heap leach ini dipilih oleh PT BMR karena merupakan teknologi yang ramah lingkungan, baik dari sisi konservasi air maupun pengolahan residu proses yang dilakukan.

"Produk yang dihasilkan oleh PT BMR yaitu kristal nikel sulfat yang merupakan salah satu bahan baku utama untuk baterai mobil listrik.  Produk ini merupakan salah satu bentuk dukungan dan pemenuhan terhadap peraturan undang-undang mengenai peningkatan nilai tambah produk tambang yang akan meningkatkan nilai tambah dari industrinya serta mendorong kemajuan perkembangan industri mobil listrik di Indonesia," jelas Yudhi Nurcahyana kepada awak media, Jumat (22/12/2022) malam.

Katanya, PT BMR merupakan perusahaan yang mengedepankan asas green technology. 100 persen residu cair yang dihasilkan akan dimanfaatkan kembali sebagai air proses untuk kebutuhan pabrik.

Baca Juga: Muna Barat Ranking Tertinggi Dalam Penilaian Ombudsman RI

Selain itu, residu padatannya (spent ore) yang dihasilkan dikategorikan sebagai limbah non B3 yang telah lolos uji TCLP maupun toxicity test (LD 50).

Selain dikategorikan sebagai limbah non B3, spent ore yang dihasilkan juga dapat digunakan sebagai media tanam untuk keperluan pertanian dan perkebunan.

PT BMR telah juga melakukan percobaan penanaman di area seluas 1 hektare lahan untuk  beberapa jenis sayuran seperti kangkung, jagung, cabai, daun bawang serta penanaman tanaman keras lainnya seperti jambu mete, jati, dan nangka sebagai upaya untuk melestarikan ekosistem aslinya.

"Hasil penanaman tersebut menunjukkan kecenderungan pertumbuhan tanaman yang subur dan hasil labotarium pangan menunjukkan bahwa sayuran tersebut layak untuk dikonsumsi," jelasnya.

Baca Juga: Minimnya Ketersediaan SPBU di Kabupaten Buton Sebabkan Ratusan Truk Antre

Program PT BMR yang memanfaatkan lahan untuk menanam tanaman sayur mayur ini mendapat apresiasi oleh pemerintah Kabupaten Bombana.

Dinas Lingkungan Hidup melalui Sekretaris Dinas, Makmur, saat dikonfirmasi menilai program yang dilakukan oleh PT BMR dapat membantu daerah dalam manjaga ketahanan pangan. Hal itu perlu mendapatkan apresiasi jika dilakukan atas niat untuk memberdayakan masyarakat.

"ini perlu di-support, yang penting tanaman yang dihasilkan teruji layak untuk dikonsumsi, dan sifatnya memberdayakan masyarakat maka ini bisa membantu menjaga ketersediaan pangan di Bombana khususnya di Pulau Kabaena," pungkasnya. (B)

Penulis: Hir Abrianto

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga