Sosok Letkol Marinir Laode Jimmy, Selamatkan Sekuriti saat Gempa Sulbar

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Minggu, 24 Januari 2021
0 dilihat
Sosok Letkol Marinir Laode Jimmy, Selamatkan Sekuriti saat Gempa Sulbar
TNI AL selamatkan dua sekuriti Kantor Gubernur Sulbar yang terjepit di reruntuhan. Foto: dok TNI AL

" Terutama dalam misi kemanusiaan terhadap bencana alam yang sedang terjadi termasuk dalam kegiatan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). "

MAMUJU, TELISIK.ID - Ada cerita yang tak boleh terlewatkan saat penyelamatan korban gempa di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) oleh TNI Angkatan Laut (AL).

Prajurit TNI AL dari Lanal Mamuju berhasil menyelamatkan dua warga yang terjepit di bawah reruntuhan bangunan.

Peristiwa penyelamatan itu terjadi pada Jumat (15/1/2021) lalu. Dua warga yang terjepit merupakan sekuriti atau petugas keamanan di Kantor Gubernur Sulawesi Barat.

Mereka terjepit selama 12 jam, pasca Kantor Gubernur Sulawesi Barat ambruk akibat gempa.

"Korban gempa dua sekuriti Kantor Gubernur Sulbar tersebut terjebak selama 12 jam pada ruang sempit akibat reruntuhan gempa, kemudian prajurit TNI AL dari tim Lanal Mamuju berhasil menyelamatkannya," ujar Komandan Pangkalan TNI AL Mamuju, Letkol Marinir La Ode Jimmy dalam keterangan tertulis, Senin (18/1/2021).

Prajurit TNI AL Lanal Mamuju yang berhasil mengevakuasi korban gempa di reruntuhan Kantor Gubernur Sulbar tersebut bernama Serda APM Rama, Kelasi Satu (KLS) Wahyu Apriyanto, Kelasi Dua (KLD) Rafindra dan Kelasi Satu (KLS) Septian Roleh.

Sedangkan 2 korban gempa yang berprofesi sebagai sekuriti yang berhasil diselamatkan atas nama Rahman umur 25 tahun dan Muh Isra umur 25 tahun.

Jimmy mengungkapkan, prajurit TNI AL Tim Lanal Mamuju membantu evakuasi korban dari pukul 09.15 Wita hingga akhirnya berhasil mengevakuasi korban dengan selamat pada pukul 13.45 Wita.

Jimmy mengatakan, evakuasi korban gempa bumi di Sulawesi Barat tersebut sesuai dengan arahan dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.

Dalam arahannya, Laksmana Yudo meminta agar jajaran TNI AL dapat mendukung kegiatan dukungan operasional.

"Terutama dalam misi kemanusiaan terhadap bencana alam yang sedang terjadi termasuk dalam kegiatan Operasi Militer Selain Perang (OMSP)," ujarnya.

Selain menyelamatkan dua sekuriti, dia juga baru saja menyelesaikan misi kemanusiaan di dua desa terisolir terdampak gempa Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Dua desa itu berada di wilayah administratif Kecamatan Ulumanda. Tepatnya, di Desa Popenga dan Desa Ulumanda.

Sebab akses jalan dari ibu kota Kecamatan Ulumanda ke dua desa tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat, akibat tertimbun material longsor.

Roda dua atau motor dapat lewat. Hanya saja membutuhkan waktu tempuh lebih kurang lima jam dari waktu normal dua jam.

Karena ada tiga titik longsor yang mengharuskan pengendara mengangkat motornya untuk melewati material longsor yang menutup jalan.

Kondisi itu mengharuskan bantuan disalurkan lewat jalur udara.

Menggunakan heli panther TNI Angkatan Laut, dua desa itu berhasil diakses, Jumat kemarin.

Heli yang memuat bantuan bahan makanan itu lepas landas dari KRI dr Soeharso dengan penerbang Pilot Lettu Laut (P) Baron dan Co-pilot Lettu Laut (P) Rayendra.

Baca juga: Tanpa Prokes, Acara HUT Produk Kosmetik Dibubar Paksa

Butuh waktu 30 menit untuk menjangkau dua desa berpenduduk 610 kepala keluarga (KK) via udara.

Kemudian aksi Danlanal Mamuju Letkol Marinir Laode Jimmy pun dimulai.

Lulusan Akademi TNI AL angkatan 2000 itu menyalurkan bantuan dari dalam heli ke warga yang berkerumun di lapangan, tempat heli mendarat.

Terlihat, Ia tidak segan memikul beras dan bahan makanan lainnya untuk diserahkan ke warga.

Bukan hanya itu, Laode Jimmy yang juga pernah menjalankan misi kemanusiaan saat Tsunami Aceh tahun 2004 silam, juga beraksi dengan melakukan pengobatan gratis di rumah-rumah warga.

Saat di lokasi, pengobatan gratis dilakukan bersama Letda Laut (K) dr Feddy Manurung.

Pengobatan itu berlangsung dari pagi hingga malam hari.

Ada puluhan warga yang mengeluhkan sakitnya ke dr Feddy Manurung yang didampingi Letkol Marinir Laode Jimmy.

Bahkan, seorang warga korban gempa yang hendak melahirkan turut dibantu Laode Jimmy.

Anak laki-laki warga korban gempa itu pun diberi nama Rahmat Jalesu, nama yang identik dengan Marinir dengan arti, 'Mendarat dan Menang'.

Di desa Popenga, Laode Jimmy terpaksa harus bermalam atau menginap beralaskan tikar dan tenda.

Karena, saat heli yang ditumpangi akan kembali KRI dr Soeharso, terlebih cuaca di kawasan perbukitan Desa Popenga sedang tidak bersahabat.

Misi kemanusiaan bukan hal baru bagi Laode Jimmy.

Sejak menjadi prajurit Marinir TNI AL tahun 2000 silam, ia telah beberapa kali mendapatkan penugasan misi kemanusiaan.

Baca juga: Pasar Ikan Dibangun, Nelayan Diberi Perahu dan Alat Tangkap

Di antaranya, gempa dan tsunami Aceh 2004, Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat, dan menjadi pasukan perdamaian PBB di Lebanon.

"Yang paling berkesan misi kemanusiaan di Aceh, Kaimana sama Lebanon. Tapi keseluruhannya semua bagi saya berkesan," kata Letkol Laode Jimmy, ditemui di Dusun Popenga, Desa Popenga, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sabtu (14/1/2021) pagi, seperti dikutip dari Tribun-Timur.com.

Masuk ke TNI khususnya Marinir angkatan laut kata dia adalah merupakan panggilan jiwa dan garis tangan.

Pasalnya, kata Laode, kebanyakan dari keluarganya tidak berlatar belakang militer.

"Memang dari kecil saya senangnya main-main tembak-tembak, jadi sudah garis tangan dan panggilan jiwa. Karena, di keluarga saya itu kebanyakan swasta," ucap pria kelahiran Kendari Sulawesi Tenggara itu.

21 tahun berkarir di militer, Laode Jimmy, banyak menghabiskan waktunya di Satuan Tugas Latihan hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Berikut biografi singkat Letkol Marinir Laode Jimmy:

-Nama: Letkol Marinir Laode Jimmy

-Jabatan: Danlanal Mamuju

-Awal karier: Angkatan 2000 Akademi TNI Angkatan Laut Surabaya

- Penugasan pertama di Resimen Kaveleri I Surabaya

Riwayat Penugasan:

-Aceh tahun 2002-2003

-Lebanon PBB

-Komandan Batalyon Kaveleri II Marinir Jakarta

-Danlanal Mamuju 2019 sampai sekarang.

Kepangkatan:

-Letnan dua (Letda) Marinir 2000

-Letnan satu (Lettu) Marinir 2003

-Kapten Marinir 2006

-Mayor Marinir 2010

-Letnan Kolonel Marinir 2018. (C)

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga