Sulawesi Tenggara Catat 50 Kasus Kematian Akibat HIV/AIDS, Ini Penyebabnya

Apriadi Mayoro, telisik indonesia
Kamis, 28 Desember 2023
0 dilihat
Sulawesi Tenggara Catat 50 Kasus Kematian Akibat HIV/AIDS, Ini Penyebabnya
Ketgam: Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara catat 50 kasus kematian akibat HIV/AIDS per Oktober 2023, Kamis (28/12/203). Foto: Apriadi Mayoro/Telisik

" Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara mencatat adanya 50 kasus kematian akibat HIV/AIDS. Data ini merupakan angka kumulatif yang didapatkan sampai pada per Oktober 2023 "

KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara mencatat adanya 50 kasus kematian akibat HIV/AIDS. Data ini merupakan angka kumulatif yang didapatkan sampai pada per Oktober 2023.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, Muhammad Ridwan menekankan, kematian akibat HIV/AIDS disebabkan oleh kondisi penderita yang telah memburuk.

“Ada memang yang sudah nda bisa apa-apa karena komplikasi, jadi rata-rata orang yang HIV itu sudah AIDS,” ungkap Muhammad Ridwan saat ditemui di kantor Dinkes Sulawesi Tenggara, Kamis (28/12/2023).

Baca Juga: Ini 8 Populasi Kunci Penyebaran HIV di Sulawesi Tenggara, Kota Kendari dan Baubau Tertinggi

Ia menambahkan, kasus kematian penderita HIV/AIDS, selain kondisi yang sudah memburuk, disebabkan juga karena kelalaian dari para penderita yang tidak patuh minum obat.

“Ada yang dalam proses pengobatan, harus diakui, ada yang tidak patuh berobat, kemudian ada memang yang sudah diobati terus hilang kontak,” tambahnya.

Ia juga mengungkapkan, sebagai Kabid P2P Dinkes Sulawesi Tenggara, ia memantau perkembangan laporan terkait penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia di rumah sakit.

Terpisah, Pendamping Orang Dengan HIV (ODHIV) dan Praktisi Sulawesi Tenggara, Samsu Appe mengatakan, ada sekitar empat penyebab mengapa penderita HIV/AIDS bisa sampai meninggal.

Pertama, tidak menerima statusnya, penderita sudah mengetahui, sudah lakukan tes, tapi karena merasa diri masih sehat, akhirnya denial. Kedua, karena sudah terkena AIDS, orang-orang tersebut, kurang tau atau kurang paham terkait penyakit HIV. Ketiga, soal akses, khususnya di daerah-daerah yang belum terpapar (pemeriksaan) atau ketidak pedulian mereka.

"Yang satu lagi, putus obat,” jelasnya saat mengungkapkan faktor penyebab kematian penderita HIV/AIDS ketika ditemui di RSUD Kota Kendari.

Ia melanjutkan, pada kasus pemutusan obat, terkadang penderita merasa kondisi mereka sudah sehat, sehingga memutuskan pengobatan HIV/AIDS dalam jangka waktu lama, lalu tiba-tiba ada di UGD karena kondisi sudah tidak bagus.

Dari sinilah penderita merasa tidak sanggup dengan kondisinya. Hal ini disebabkan karena keberadaan HIV pada penderita  sudah menyebabkan AIDS.

Faktor inilah yang menurut pendamping ODHIV ini, sebagai penyebab utama kematian pasien HIV/AIDS di Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) jadi Populasi Penyebaran HIV Terbesar di Sulawesi Tenggara

Padahal menurutnya,  sejauh ini penanganan dan pengobatan yang disediakan oleh pemerintah sudah sangat baik, seperti program test and treat HIV/AIDS.

“Test and Treat itu, dites sekarang, tanpa gejala, tapi dinyatakan reaktif, positif, langsung dilakukan pengobatan,” jelasnya.

Sebagai upaya pencegahan kematian pada pasien HIV/AIDS, Samsu Appe memperingatkan agar para penderita bersedia untuk terbuka dan menjalani proses pengobatan. (B)

Penulis: Apriadi Mayoro

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga