Sulawesi Tenggara Fokus Hilirisasi Industri tapi Aglomerasi Tak Maksimal

Siti Nabila, telisik indonesia
Jumat, 27 September 2024
0 dilihat
Sulawesi Tenggara Fokus Hilirisasi Industri tapi Aglomerasi Tak Maksimal
Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup; Kepala Kantor Perwakilan BI Sultra, Doni Septadijaya; Bupati Buton Selatan; dan Asisten I Bidang Ekonomi Provinsi Sultra, Abdul Rajab dalam kegiatan Forkestra yang diselenggarakan Bank Indonesia, Jumat (27/9/2024). Foto: Nabila/Telisik

" Pemerintah Indonesia terus mengembangkan aglomerasi industri antardaerah sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan "

KENDARI, TELISIK.ID – Pemerintah Indonesia terus mengembangkan aglomerasi industri antardaerah sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kebijakan ini dinilai mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan potensi lokal, meningkatkan efisiensi, dan menciptakan sinergi yang lebih kuat antarsektor industri.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara, Doni Septadijaya, menilai penting aglomerasi dan hilirisasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih interaktif, termasuk di Bumi Anoa.

“Selama ini Sulawesi Tenggara hanya berfokus pada hilirisasi industri, tetapi aglomerasi sebagai kawasan ekonomi yang terintegrasi belum berjalan maksimal,” ujarnya dalam kegiatan Forum Ekonomi Sulawesi Tenggara (Forkestra) 2024, Jumat (27/9/2024).

Baca Juga: Polresta Kendari Amankan Pelajar Genggam Batu Diduga Hendak Tawuran

Doni juga menyoroti pentingnya hilirisasi pangan di Sulawesi Tenggara yang didukung oleh potensi besar yang terdapat di daerah ini. Dia menyebut selama ini Sultra terlalu bergantung pada produk mentah yang dikirim ke daerah lain.

“Jika potensi tersebut dimanfaatkan dengan optimal, nilai tambah produk lokal dapat meningkat secara signifikan,” katanya.

Doni sangat yakin bahwa pengolahan dan pemasaran produk lokal di Sulawesi Tenggara dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, sependapat dengan Doni. Ia mengatakan bahwa aglomerasi kawasan ekonomi dan hilirisasi pangan merupakan langkah mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Baca Juga: Polresta Kendari Sisir Lokasi Rawan Tawuran Antarsiswa

“Ini sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi di daerah, dan kami bekerja sama dengan pemerintah daerah di Sulawesi Tenggara, termasuk kerja sama antara Pemerintah Kota Kendari dan Pemerintah Daerah Buton Selatan dalam hal perikanan,” jelas Yusup.

Asisten I Bidang Ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara, Abdul Rajab, menambahkan bahwa Sultra memiliki potensi alam yang besar, terutama dalam sektor pertambangan. Karena itu, Rajab menekankan perlunya inovasi seperti hilirisasi untuk menambah nilai jual hasil tambang.

“Kolaborasi dengan kalangan akademisi yang memiliki kapasitas berbasis penelitian juga diperlukan untuk mencapai tujuan ini,” katanya.

Forum Ekonomi Sulawesi Tenggara (Forkestra) diselenggarakan oleh Bank Indonesia di salah satu hotel di Kota Kendari dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan pejabat daerah. (A)

Penulis: Siti Nabila

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga