Tak Seindah Cerita, Hakim Perempuan di Sulawesi Tenggara Bersuara
Riksan Jaya, telisik indonesia
Senin, 22 Januari 2024
0 dilihat
Vivi Fatmawati Ali (kedua dari kiri) seorang hakim perempuan yang menyuarakan persoalan rumah dinas bagi hakim di PN Andoolo, Konawe Selatan. Foto: Riksan Jaya/Telisik
" Vivi Fatmawati Ali, seorang hakim perempuan yang bertugas di Pengadilan Negeri Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, menilai profesi hakim rawan dihadapkan pada tindak kriminalitas "
KENDARI, TELISIK.ID - Vivi Fatmawati Ali, seorang hakim perempuan yang bertugas di Pengadilan Negeri PN Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menilai profesi hakim seperti dirinya rawan dihadapkan pada tindak kriminalitas.
Namun dengan banyak kemungkinan yang bisa saja terjadi itu, ternyata para hakim saat ini masih banyak yang belum mendapat fasilitas tempat tinggal rumah dinas yang layak bagi seorang penyelenggara negara.
Vivi menyampaikan, selama bertugas di Konawe Selatan, ia terpaksa harus tinggal di kos-kosan karena tak ada rumah dinas.
"Jadi kami harus tinggal di rumah kontrakan semacam kos-kosan karena belum tersedianya rumdis. Tentu itu tidak aman karena pekerjaan kami sebagai hakim yang rentan dengan tindakan kriminalitas," ungkapnya saat bertemu di salah satu kedai kopi, Kota Kendari, Minggu (21/1/2024).
Persoalan di atas pun disuarakan Vivi selaku hakim perempuan. Hakim di PN Andoolo sendiri hanya berjumlah enam orang hakim, dua orang di antaranya adalah perempuan.
Baca Juga: Cacat Sejak Awal, Majelis Hakim Sebut JPU Tak Cermat dan Teliti Lakukan Dakwaan hingga Penyidik Simpulkan Fakta Sendiri di BAP
Sebagai seorang hakim, tersedianya fasilitas rumah dinas beserta pengamanan dalam rumah dinas tersebut tentu sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan demi hasil pekerjaan yang maksimal.
"Sebagai hakim perempuan dan sudah berkeluarga tentu kami sangat membutuhkan rumah dinas dan pengamanan," jelasnya.
Baca Juga: Kejari Buton Minta Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Soal Penyitaan Aset Dugaan Korupsi
Demi terwujudnya pembangunan rumah dinas bagi para hakim, para hakim sudah lama mendiskusikan dan mengirimkan usulan para hakim yang tergabung dalam Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI) kepada lembaga eksekutif tertinggi Presiden Republik Indonesia.
Namun sampai hari ini belum juga ada respons bahkan beberapa kali hanya diberikan janji. Vivi berharap aspirasi yang disampaikan mendapat respons oleh lembaga berwenang dan dapat segera diwujudkan.
"Kami tidak minta yang mewah, biar rumah yang sederhana yang penting memiliki pengamanan atau satpam," ujarnya. (C)
Penulis: Riksan Jaya
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS