UMW Kendari Dorong Mahasiswa Farmasi Tumbuhkan Jiwa Entrepreneur
Andi Irna Fitriani, telisik indonesia
Senin, 15 November 2021
0 dilihat
Suasana workshop kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Program Studi Farmasi UMW Kendari. Foto: Andi Irna Fitriani/Telisik
" Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari, terus menunjang mahasiswa untuk bisa menumbuhkan jiwa entrepreneur "
KENDARI, TELISIK.ID - Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari, terus menunjang mahasiswa untuk bisa menumbuhkan jiwa entrepreneur.
Hal tersebut diungkapkan Rektor UMW Kendari, Dr. Ratna Ummi Nurlila, saat ditemui dalam kegiatan workshop kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Program Studi Farmasi bertema "strategi to achieving succes for pharmarpreneur".
Dr. Ratna mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk membagi trik terkait dengan strategi untuk mencapai kesuksesan, khususnya dari mahasiswa farmasi, agar menjadi pharmarpreneur.
"Jadi farmasi yang punya wirausaha di bidang farmasi, bukan kefarmasian yah yang untuk membuka apotek, tapi dari produk yang sudah dihasilkan itu bagaimana bisa terjual di masyarakat, tentunya itu juga punya potensi yang besar untuk bisa dikembangkan. Jadi kegiatan hari ini sebenarnya kita ingin membangun jiwa-jiwa entrepreneur anak-anak farmasi ini," jelasnya.
Lebih lanjut Dr. Ratna mengungkapkan, di tugas akhir mahasiswa Program Studi Farmasi dalam risetnya banyak membuat produk-produk berkaitan dengan bahan-bahan alam lokal, yang tentunya bagaimana bisa memproses bahan alamnya secara maksimal ke arah entrepreneur.
"Kalaupun sudah ada fashion-nya sebagai entrepreneur, ini lebih dikembangkan lagi strateginya, khusus untuk mahasiswa Farmasi ini karena mereka dari hasil riset itu menghasilkan beberapa produk-produk alam, kosmetik dan lain sebagainya dan ini adalah bahan alam yang belum dieksplor, belum ada penjualan dan brand-nya, sehingga berpotensi untuk arahnya ke sana," ujarnya.
Sementara itu, Dr. Asraf Yunus selaku pembicara dalam kegiatan tersebut mengatakan, klasifikasi risiko kegiatan usaha terbagi menjadi empat tingkatan.
"Ada kegiatan usaha dengan tingkat risiko rendah, tingkat risiko menengah rendah, tingkat risiko menengah tinggi dan yang terakhir tingkat risiko tinggi," sebutnya.
Dr. Asraf menambahkan, pentingnya manfaat legalitas dalam berusaha, yakni bisa mendapatkan kepastian dan perlindungan dalam berusah di alokasi yang telah ditetapkan.
"Kita juga mendapatkan pendampingan untuk pengembangan usaha, mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga keuangan bank dan non bank, serta kemudahan bagi pemerintah untuk melakukan pembinaan, pengarahan, pengawasan, dan penciptaan persaingan usaha yang sehat serta kepastian berusaha," paparnya.
Di tempat yang sama ketua panitia, Selpirahmawati Saranani mengatakan, kegiatan tersebut merupakan upaya dari program studi Farmasi untuk menjawab tantangan zaman, di mana saat ini dibutuhkan kreativitas dan inovasi.
"Di sisi lain Sultra itu kaya dengan kearifan lokal, kaya dengan bahan-bahan tradisional yang sebenarnya kalau saja dikembangkan, ditingkatkan, potensinya digali dengan inovasi dan kreativitas, akan sangat menambah nilai ekonomis dari suatu produk," katanya.
Selpirahmawati mengharapkan, kegiatan tersebut dapat membangun motivasi, membuka mindset mahasiswa Farmasi bahwa seorang Farmasi tidak hanya menjadi saintis tapi bisa menjadi pharmarpreneur.
"Output yang diharapkan, mahasiswa punya gambaran, kalau kami sudah punya produk mau dibawa kemana untuk mendapatkan perizinan, aspek legalitasnya, bahkan mungkin strategi apa yang diperlukan sehingga produk yang dimiliki mahasiswa itu bisa mendapatkan legalitas dari negara dan bisa dimiliki oleh konsumen," jelasnya.