Unik: Punya Cerita Tersendiri, Nama Sekolah Ini Bikin Netizen Garuk-Garuk Kepala

Sasmiraza, telisik indonesia
Senin, 13 Juni 2022
0 dilihat
Unik: Punya Cerita Tersendiri, Nama Sekolah Ini Bikin Netizen Garuk-Garuk Kepala
Potret SMK Sore Masuk Pagi di Jalan Kelapa Manis Nomor 41, Kota Madiun yang viral di media sosial. Foto: Repro Instagram/@visitsurakarta

" Sekolah di Madiun ini viral di media sosial Instagram karena namanya yang unik "

MADIUN, TELISIK.ID - Umumnya nama sekolah atau tempat belajar mengajar memiliki nama sesuai dengan wilayah tempat sekolah itu berada.

Namun beberapa sekolah memberi nama yang unik, termasuk nama sekolah yang viral di media sosial Instagram ini.

Mengutip Suara.com - jaringan Telisik id, dalam video yang diunggah akun @visitsurakarta ini terlihat sebuah bangunan sekolah dengan nama yang unik.

Sekolah yang berada di Madiun tersebut tertulis “SMK Sore Madiun” sepintas tidak ada yang aneh, namun yang bikin warganet bingung tulisan di bawahnya, yaitu “Masuk Pagi” tulisnya.

Unggahan video tersebut lantas viral dan mendapatkan berbagai komentar dari warganet. Tidak sedikit yang bingung dengan tulisan di gerbang sekolah tersebut, apakah siswa tersebut masuk pagi atau sore.

“Maksudnya gimana ni orang Madiun,” tulis salah satu warganet di komentar.

“Jadinya masuk pagi atau sore?” tanya warganet lainnya.

Unggahan video sebuah sekolah yang memiliki nama unik di Madiun dan bikin warganet kebingungan ini lantas viral dan mendapatkan lebih dari 2,5 ribu likes.

Mengutip Solopos.com, Kepala SMK Sore Masuk Pagi Madiun, Riyanto Basuki, menceritakan sekolah tersebut memiliki sejarah panjang hingga akhirnya memiliki nama itu. SMK tersebut berdiri pada Januari 1969.

Berdirinya sekolah tersebut sebenarnya atas keresahan para pendiri karena banyak murid lulusan SLTP yang tidak tertampung di sekolah negeri.

"Dahulu yang mendirikan sekolah (SMK Sore Masuk Pagi) itu ada tiga orang. Salah satunya ada yang guru sekolah negeri. Karena dahulu memang banyak anak yang tidak tertampung di sekolah negeri. Akhirnya mendirikan SMK Sore itu," kata Riyanto.

Pada awal berdiri, lanjut Riyanto, sekolah tersebut belum memiliki gedung untuk pembelajaran murid. Hingga akhirnya, para pendiri meminjam beberapa gedung sekolah dasar (SD) yang ada di Madiun.

Baca Juga: Mengenal Tari Lumense dari Kabaena, Salah Satu Nominator API Award 2022

Lantaran meminjam gedung SD, secara otomatis murid SMK pun masuk pada siang sampai sore hari.

“Ya karena menunggu yang SD pulang dulu kan. Ya yang pasti di atas jam 12.00 WIB sampai sore,” ujarnya.

Riyanto menuturkan karena masuk sekolahnya siang sampai sore hari, akhirnya SMK tersebut diberi nama SMK Sore. Sekolah kejuruan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, terbukti dari jumlah murid cukup banyak.

“Waktu itu, setiap tingkat itu dibuka lima rombel (rombongan belajar) dan itu semua penuh,” lanjutnya.

Seiring berjalannya waktu, pengelola SMK Sore pun akhirnya mampu membangun gedung sekolah sendiri di Jl. Kelapa Manis yang sampai saat ini digunakan. Gedung SMK Sore berdiri sekitar tahun 1982.

Sejak memiliki gedung sendiri, pembelajaran tatap muka pun dilaksanakan pada pagi hari. Tidak seperti sebelumnya yang digelar pada siang sampai sore hari.

Namun, karena nama SMK Sore pada waktu itu sudah dikenal luas masyarakat. Pengelola akhirnya tetap menggunakan nama tersebut dan ditambah kata Masuk Pagi, sehingga nama SMK Sore Masuk Pagi pun dimunculkan.

Namun, jumlah siswa yang berminat masuk ke SMK Sore Masuk Pagi kian redup. Sekitar tahun 1990-an, jumlah murid pun merosot tajam.

Baca Juga: Buton Utara Dilanda Banjir, 11 Rumah dan Kantor Camat Tergenang

Menurutnya, merosotnya jumlah murid di sekolah swasta karena salah satunya andil kebijakan pemerintah daerah. Saat itu pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan bahwa siswa dari luar kota tidak boleh sekolah di dalam Kota Madiun. Kondisi ini membuat sekolah kehilangan siswa, yang memang banyak dari luar kota.

“Akhirnya kebijakan berganti, sekarang sistem zonasi. Sekolah swasta ya akhirnya tidak kebagian siswa,” jelasnya.

Riyanto menuturkan, untuk program studi yang ditawarkan di SMK Sore Masuk Pagi ada dua, yakni Akuntansi dan Pemasaran.

Untuk saat ini, jumlah murid di SMK Sore Masuk Pagi memang sedikit yaitu hanya puluhan anak saja. Sebagian besar murid merupakan warga luar Kota Madiun. (C)

Penulis: Sasmiraza

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga