Usai 30 Tahun Cekcok, Kini Arab Saudi-Thailand Sepakat Rujuk
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 27 Januari 2022
0 dilihat
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (kanan) bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha di Diriyah di pinggiran ibukota Riyadh. Foto: Repro SPA/AFP
" Arab Saudi dan Thailand mengumumkan telah menjalin kembali hubungan diplomatik "
JAKARTA, TELISIK.ID - Setelah lebih dari tiga dekade terputus, Arab Saudi dan Thailand mengumumkan telah menjalin kembali hubungan diplomatik.
Melansir cnnindonesia.com, pemulihan relasi diplomatik kedua negara diumumkan melalui pernyataan bersama saat Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-Cha berkunjung ke Riyadh, pada awal pekan ini.
"Langkah bersejarah ini adalah hasil dari upaya jangka panjang di berbagai tingkat untuk membangun kembali rasa saling percaya dan hubungan persahabatan," demikian bunyi pernyataan bersama PM Prayut dan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, pada Selasa (25/1/2022).
Normalisasi hubungan ini pun membuat penerbangan langsung antara Saudi dan Thailand kembali dibuka.
Saudi Airlines mengumumkan penerbangan langsung ke Thailand akan dibuka mulai Mei mendatang.
Kerenggangan hubungan Saudi dan Thailand bermula pada 1990, ketika salah satu warga Bangkok, Kriangkrai Techmong, yang saat itu bekerja sebagai petugas kebersihan di rumah salah seorang pangeran Saudi.
Techmong mencuri berlian permata paling berharga senilai US$20 juta atau setara Rp286 miliar dari rumah pangeran tersebut.
Sebelum ditangkap, ia sempat menjual sebagian besar permata itu. Polisi Thailand kemudian mengembalikan beberapa berlian tersebut.
Namun, Saudi mengklaim hampir seluruhnya palsu, sementara berlian yang paling mahal dengan sekitar 50 karat berlian masih belum diketahui keberadaannya.
Dikutip AFP, Kriangkrai menjalani hukuman lima tahun penjara atas pencurian permata di Saudi.
Thailand telah berulang kali membujuk Saudi untuk rujuk, namun Saudi menuduh Bangkok ceroboh dalam penyelidikan kasus pencurian berlian ini dan menuduh bahwa permata berharga itu dicuri oleh oknum perwira senior polisi.
Baca Juga: Panik Harga Babi Meroket, Warga di Negara Ini Beralih Konsumsi Daging Buaya
Riyadh sempat mengirim seorang pengusaha untuk menyelidiki pencurian ini ke Thailand. Namun, pengusaha tersebut menghilang di Bangkok beberapa hari setelah tiga diplomat Saudi ditembak mati di ibu kota itu pada 1990.
Mengutip jurnas com, pada tahun 2014, karena kurangnya bukti, sebuah kasus dijatuhkan terhadap lima pria, termasuk seorang polisi senior Thailand, yang dituduh terlibat dalam pembunuhan pengusaha Saudi.
Baca Juga: Di Negara Ini Tamu Boleh Cicipi Istri Pemilik Rumah, Alasannya Mengejutkan
Kriangkrai menjalani hukuman lima tahun penjara atas pencurian permata dan menjual sebagian besar permata sebelum penangkapannya. Ia menjadi biksu pada tahun 2016. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Kardin