Panik Harga Babi Meroket, Warga di Negara Ini Beralih Konsumsi Daging Buaya
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Kamis, 27 Januari 2022
0 dilihat
Warga Thailand beralih konsumsi daging buaya. Foto: Repro HarianSIB.com
" Kenaikan harga daging babi diketahui sebagai akibat dari kekurangan pasokan yang disebabkan oleh penyebaran demam babi Afrika di negara itu "
BANGKOK, TELISIK.ID - Permintaan daging buaya dilaporkan melonjak di Thailand karena harga daging babi terus naik.
Dilansir dari Kompas.com, kenaikan harga daging babi diketahui sebagai akibat dari kekurangan pasokan yang disebabkan oleh penyebaran demam babi Afrika di negara itu.
Kekurangan daging babi yang menjadi bagian penting dari makanan warga Thailand ini pun diperkirakan masih akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan.
Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha pekan lalu memerintahkan badan-badan pemerintah untuk segera mengatasi masalah pasokan makanan dan lonjakan harga. Ini sangat penting baginya menjelang pemilihan umum yang akan diadakan pada Maret 2023.
"Banyak penjual makanan dan restoran datang kepada saya untuk meminta daging buaya untuk dibeli," kata Wichai Roongtaweechai.
Baca Juga: Di Negara Ini Tamu Boleh Cicipi Istri Pemilik Rumah, Alasannya Mengejutkan
Dilansir dari Tempo.co, di tahun 2022 ini, sebuah penyakit telah membunuh jutaan babi di seluruh Asia Tenggara termasuk Thailand, yang sudah babak belur oleh udara beracun dan virus yang tak henti-hentinya.
Oleh sebab itu masyarakat Thailand panik karena tidak bisa lagi mengandalkan daging babi yang berlimpah dan murah untuk dimakan.
Harga daging babi di Thailand naik 50% di beberapa daerah, melonjak hingga THB200 (US$6) atau setara dengan Rp 86.000 per kilogram.
Baca Juga: Begini Gaya Hidup Wanita Kaya di Dubai, Hiasan Gigi dan Makanan Dilapisi Emas
Peternakan buaya sekarang memanfaatkan krisis daging babi. Permintaan harga daging reptil pun naik hingga dua kali lipat. Meski harga naik, daging buaya tetap jauh lebih murah daripada babi.
Pembelian daging buaya dalam jumlah besar akan diberi harga murah. Bagian yang paling mahal adalah ekor buaya yang menurut penjual mengandung daging lunak rendah lemak.
Buaya banyak diternakkan di Thailand terutama untuk diambil kulitnya yang dijual ke industri fashion. Dagingnya diekspor di restoran khusus, terutama restoran China, yang menyajikan daging eksotis. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali