Viral Kepsek Dicopot Gegara Tegur Anak Wali Kota Bawa Mobil ke Sekolah, Begini Penjelasannya
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 17 September 2025
0 dilihat
Isu pencopotan kepala sekolah di Prabumulih viral, Wali Kota Arlan akhirnya memberikan klarifikasi resmi. Foto: Repro Tribunnews.
" Pencopotan kepala sekolah di Prabumulih mendadak jadi perbincangan publik setelah dikaitkan dengan teguran kepada anak pejabat yang diduga membawa mobil ke sekolah "

JAKARTA, TELISIK.ID - Isu pencopotan kepala sekolah di Prabumulih mendadak jadi perbincangan publik setelah dikaitkan dengan teguran kepada anak pejabat yang diduga membawa mobil ke sekolah.
Namun, Wali Kota Prabumulih, H Arlan, akhirnya memberikan penjelasan terbuka untuk meluruskan kabar tersebut.
Kabar ini mencuat ketika Roni Ardiansyah, Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih, diberitakan dicopot dari jabatannya. Isu semakin ramai setelah beredar narasi bahwa pencopotan itu terjadi karena dirinya menegur anak wali kota yang membawa kendaraan ke sekolah.
Namun, Arlan dengan tegas membantah kabar tersebut dan menyebutnya sebagai berita tidak benar.
“Itu berita hoax, saya belum memindahkan, baru menegur Pak Roni karena di sekolahan itu ada masalah kasus yang membuat anak tidak betah di situ,” ujar Arlan dalam sebuah video, Selasa (16/9/2025).
Arlan menjelaskan bahwa persoalan sebenarnya bukan terkait anaknya, melainkan masalah internal sekolah yang membuat pihaknya menegur kepala sekolah.
Ia bahkan menambahkan bahwa guru yang bermasalah sudah dipindahkan untuk mencegah kondisi serupa terulang kembali.
Pada kesempatan yang sama, Arlan juga membantah tuduhan bahwa anaknya membawa mobil ke sekolah. Menurutnya, kabar itu sama sekali tidak benar.
“Terkait masalah anak saya itu adalah berita hoax, anak saya tidak membawa mobil ke sekolahan dan anak saya diantar. Dan kalau ini menjadi suatu kesalahan, saya selaku wali kota Prabumulih mengucapkan permohonan maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Ledakan Gudang Pengolahan Ban Bekas ke Biosolar di Konawe Selatan, 1 Pekerja Tewas Terpanggang dan Kerugian Miliaran
Dalam video yang beredar luas, Arlan tampak didampingi Wakil Wali Kota Franky Nasril, Sekretaris Daerah H Elman, serta sejumlah pejabat lainnya. Ia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Roni Ardiansyah dan masyarakat.
“Saya selaku wali kota Prabumulih menyampaikan permohonan maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat kota Prabumulih,” ucapnya, dikutip dari Tribunnews, Rabu (17/9/2025).
Sementara itu, Roni Ardiansyah memberikan penjelasan mengenai video viral yang menampilkan dirinya dilepas para guru dan murid dengan suasana haru. Menurutnya, momen tersebut bukanlah acara resmi perpisahan, melainkan spontanitas.
“Kalau lihat video yang beredar itu, tidak ada yang mengondisikan, mereka lari menyerbu saya. Itu bukan perpisahan, mungkin mereka sudah mendengar isu bakal dicopot. Video dibuat spontanitas saja oleh guru saya,” kata Roni dikutip dari Kompas.
Meski isu pencopotannya dikaitkan dengan teguran terhadap anak pejabat, Roni tidak mau mengonfirmasi lebih jauh. Ia hanya menegaskan bahwa mutasi dirinya berhubungan dengan kebijakan yang ia buat di sekolah.
“Intinya saya sudah sertijab, saya ikhlas, karena memang penyebabnya saya buat kebijakan. Saya sangat menghormati keputusan pimpinan,” ungkapnya.
Roni mulai menjabat kepala sekolah sejak Agustus 2023. Sebelumnya, ia telah lama mengabdi sebagai kepala sekolah di salah satu SMP negeri di Prabumulih. Dikenal berprestasi, kini ia kembali menjadi guru biasa setelah keputusan mutasi dikeluarkan.
“Saya baik-baik saja, saya ikhlas,” tegasnya.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih juga memberikan klarifikasi terkait mutasi ini. Plt Kadisdikbud, Darmadi, menuturkan bahwa rotasi jabatan kepala sekolah adalah hal yang lumrah dalam organisasi.
“Mutasi itu soal biasa, bukan hal yang istimewa. Itu merupakan bagian dari penyegaran organisasi dan penguatan pelayanan publik. Hal itu juga akan terjadi di sekolah lainnya,” jelas Darmadi.
Darmadi menambahkan, Roni akan sementara ditempatkan sebagai guru di salah satu SMP negeri lain sembari menunggu surat keputusan resmi.
“Sementara sebagai guru biasa dan masih menunggu SK terbit kemungkinan ke SMPN 13,” ujarnya.
Meski demikian, mutasi ini tetap menimbulkan sorotan publik. Pengamat pendidikan Sumatera Selatan, Suherman, menilai bahwa seorang kepala sekolah seharusnya mendapatkan dukungan ketika menegur siswa yang melanggar aturan.
“Seharusnya ini tepat dan didukung semua pihak. Apalagi orang tuanya sebagai pejabat Prabumulih. Jika memang pencopotan tersebut karena teguran yang dilakukan oleh kepala sekolah, maka ini harus ditindak,” ujarnya.
Baca Juga: Puluhan Siswa SMAN 7 Baubau Muntah dan Diare Usai Konsumsi Menu MBG
Suherman juga menekankan pentingnya aparat penegak hukum untuk konsisten dalam aturan lalu lintas, mengingat anak SMP memang tidak diperbolehkan mengendarai kendaraan bermotor.
“Sesuai juknis, anak SMP di bawah umur tidak boleh mengendarai kendaraan. Kita tahu kepolisian khususnya Polres Prabumulih harus bertindak dan tidak pilih-pilih yang bersangkutan anak pejabat,” tambahnya.
Ia juga meminta publik untuk ikut mengawasi jalannya kasus ini. Menurutnya, keterlibatan masyarakat dapat memastikan bahwa keputusan mutasi berjalan transparan.
“Terkait masalah penyegaran mutasi atau pencopotan, publik bisa melihat apakah ada kejanggalan dan kenapa baru sekarang dimutasi,” katanya. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS