Wakatobi Masuk Daerah Kategori Kemiskinan Ekstrem

Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Jumat, 15 Juli 2022
0 dilihat
Wakatobi Masuk Daerah Kategori Kemiskinan Ekstrem
BPS menyebutkan Wakatobi menjadi salah satu daerah yang masuk kategori kemiskinan ektrem. Foto: Boy Candra Ferniawan/Telisik

" Kabupaten Wakatobi menjadi salah satu dari 17 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara yang masuk kategori kemiskinan ekstrem "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Kabupaten Wakatobi menjadi salah satu dari 17 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara yang masuk kategori kemiskinan ekstrem.

Tercatat, pada tahun 2020 Wakatobi masuk kategori miskin ekstrem urutan 17 dari 17 Kabupaten/kota. Sementara untuk tahun 2021 Wakatobi menempati ranking 11 atau 11 dari 17 kabupaten kota se-Sulawesi Tenggara.

“Untuk tahun 2021 Wakatobi termasuk dari 212 kabupaten/kota yang masuk prioritas penghapusan garis kemiskinan ekstrem 2022-2024. Termasuk di Sulawesi Tenggara ada 5 kabupaten/kota,” ungkap Sudarmini selaku Kordinator Fungsi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Wakatobi Jumat (15/7/2022)

Merujuk pada data, Sudarmini menuturkan bahwa garis kemiskinan Wakatobi secara umum versi BPS dikategorikan miskin jika penghasilan di bawah Rp 3.2511 per kapita. Secara garis kemiskinan untuk Wakatobi tahun ke tahun mengalami tren penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Cuman pada tahun 2021 garis kemiskinan naik karena masih ada pandemi COVID-19. Bukan hanya Wakatobi namun daerah lainnya juga. Namun baiknya juga pada tahun yang sama angka kemiskinan ekstremnya menurun,” tuturnya

Dijelaskan bahwa hal tersebut merupakan intervensi pemerintah pada masa COVID-19. Hal ini dibuktikan dengan data BPS tentang kemiskinan tahun 2020 mencapai angka 14,31 persen. Kemudian pada tahun 2021 mengalami kenaikan menjadi 14, 91 persen. Namun merujuk pada garis kemiskinan ekstrem Wakatobi tahun 2020 mencapai angka sebesar 8,76 persen. Akan tetapi pada tahun 2021 mengalami penurunan menjadi 6,2 persen.

Baca Juga: Reses DPRD NasDem di Reok, Ini Rekomendasi Warga untuk Persoalan Tanah Nanga Banda

“Jadi sebenarnya kemiskinan ekstrem itu ini versinya Bank Dunia. Dengan  melihat pendekatan garis kemiskinan pengeluaran perkapita di bawah  USD 1.9 PPP (purchasing power parity),” tambahnya

Sementara itu, Kasim selaku Kepala Bidang Ekonomi, Bappeda Wakatobi mengungkapkan bahwa angka presentasi pertumbuhan perekonomian Wakatobi pada tahun 2012 memang mengalami penurunan terlebih pada masa pandemi.

“Pada masa pandemi meskipun kita tidak di angka minus dengan penurunan yaitu 0,76 persen. Namun pada tahun 2021 kita mampu tumbuh pada angka 4,02 persen.

"Dalam arti bahwa ini merupakan optimisme dari aktivitas-aktivitas geliat perekonomian,”ujarnya

Kasim menyebut bahwa hingga saat ini pemda terus berupaya keras agar pertumbuhan ekonomi terus mengalami kenaikan.

Baca Juga: Satgas PEN Temukan Dugaan Penyimpangan Bansos di Deli Serdang

“Target prioritas pengentasan kemiskinan, pelaku ekonomi yang bersentuhan langsung dengan kegiatan-kegiatan ekonomi diarahkan  untuk dapat mengintervensikan pada aspek ekonomi tepat sasaran,” tutupnya. (B)

Penulis: Boy Candra Ferniawan

Editor: Musdar

Artikel Terkait
Baca Juga