Wapres Dorong Implementasi Ekonomi Syariah yang Sejalan Kelestarian Alam
Marwan Azis, telisik indonesia
Sabtu, 08 Agustus 2020
0 dilihat
Wapres, Ma'ruf Amin saat menyampaikan sambutan Webinar. Foto: Ist.
" Adaptasi adalah kunci bagi kita untuk survive. Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus disertai dengan pengembangan teknologi digital untuk mendukung seluruh aktivitas ekonomi dan keuangan syariah. "
JAKARTA, TELISIK.ID - Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin mendorong implementasi ekonomi syariah di Indonesia sejalan dengan ekonomi berkelanjutan yang mempertimbangkan kelestarian alam.
Konsep Triple Bottom Line atau 3P’s (People, Planet, Profit) yang menjadi salah satu tema besar saat ini, diharapkan dapat dilaksanakan pelaku ekonomi sehingga mampu mewujudkan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.
“Konsep ini secara umum mendorong agar pelaku ekonomi dapat memperhatikan tiga hal utama secara seimbang yaitu manusia, lingkungan dan keuntungan. Pelaku ekonomi, termasuk usaha raksasa didorong agar mengadopsi konsep ini dalam setiap kegiatan usahanya,” kata Ma’ruf Amin saat menyampaikan sambutan pengantar pada Webinar yang diselenggarakan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Go Green for South Sulawesi melalui video conference di kediaman pribadi Wapres, Sabtu (8/8/2020).
Webinar tersebut dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, Ketua Umum MES Pusat, Wimboh Santoso dan 500 peserta Webinar.
Wapres menjelaskan, ekonomi berkelanjutan merupakan jawaban atas berbagai kritik dari kegiatan ekonomi yang progresif, di mana pada beberapa aktivitasnya menimbulkan praktik eksploitasi sumber daya manusia dan sumber daya alam.
Menurutnya, konsep ini sejalan dengan tujuan maqashid syariah, yaitu memelihara agama, jiwa, akal (People), memelihara keturunan (planet), dan memelihara harta (profit).
Baca juga: Road To Fesyar Segera Dihelat, Kembangkan Ekonomi Syariah
“Dengan kata lain, dapat juga dikatakan bahwa konsep keberlanjutan dalam ekonomi dan pembangunan merupakan konsensus bersama tentang kesejahteraan universal yang sesuai dengan konsep maqashid syariah. Jadi sesungguhnya mengimplementasikan ekonomi berkelanjutan sama saja dengan mengimplementasikan ajaran syariat Islam,” tuturnya.
Dikatakan ekonomi berkelanjutan dalam konteks yang lebih besar kemudian diterjemahkan menjadi Suistainable Development atau pembangunan berkelanjutan. Sejak 2015, Indonesia dan 192 negara lainnya telah mengadopsi tujuan pembangunan berkelanjutan atau Suistainable Development Goals (SDGs).
“SDGs merupakan upaya untuk mengakhiri kemiskinan global, membangun kehidupan yang bermartabat untuk untuk semua tanpa terkecuali, mendorong kemitraan, mengintensifkan upaya untuk berbagi kemakmuran, memberdayakan sumber penghidupan masyarakat, memastikan perdamaian dan menyembuhkan planet kita untuk kepentingan generasi ini dan generasi mendatang,” paparnya.
Sementara dalam konteks yang lebih spesifik, Wapres mencermati pembiayaan berkelanjutan atau Green Finance sangat relevan dengan konsep maqashid syariah.
Di mana Green Finance merupakan konsep pendanaan untuk mendorong investasi yang ramah lingkungan serta berfokus kepada pembangunan berkelanjutan yang telah dijalankan Indonesia berdasarkan Peraturan OJK No. 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik.
Baca juga: Realisasi Investasi di Sultra Termasuk Tertinggi Selama Pandemi
Namun demikian, Ma'ruf Amin mengingatkan ada tiga elemen penting yang wajib diperhatikan suatu perusahaan dalam menerapkan Green Finance.
Pertama katanya, pengembangan atau inovasi produk dan/atau kegiatan yang sejalan dengan penerapan keuangan berkelanjutan. Kedua, pengembangan kapasitas internal masing-masing organisasi. Ketiga, penyesuaian tata kelola organisasi yang sejalan dengan keuangan berkelanjutan yang mencakup struktur organisasi, manajemen risiko dan standar prosedur operasional.
Ma'ruf Amin berpesan, pandemi COVID-19 ini memaksa masyarakat untuk berubah dan beradaptasi. Sumber daya dapat dimanfaatkan dengan lebih efisien untuk menghidupkan roda perekonomian dan mengurangi beban bagi mereka terdampak pandemi.
“Adaptasi adalah kunci bagi kita untuk survive. Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus disertai dengan pengembangan teknologi digital untuk mendukung seluruh aktivitas ekonomi dan keuangan syariah,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Wapres memberikan apresiasi kepada MES yang secara aktif mempromosikan ekonomi dan keuangan syariah. Ia berharap MES menjadi pelopor ekonomi berkelanjutan dan dapat mengawal pelaksanaan Green Finance.
“Tetapi yang lebih penting lagi adalah adaptasi kita untuk melakukan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan,” tandasnya.
Reporter: Marwan Azis
Editor: Kardin