2024, Sulawesi Tenggara Target Penurunan Stunting Capai 16,79 Persen

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 14 November 2022
0 dilihat
2024, Sulawesi Tenggara Target Penurunan Stunting Capai 16,79 Persen
Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara terus berupaya untuk menyukseskan program pertecepatan penurunan angka stunting di Bumi Anoa. Foto: Dok. Telisik

" Sulawesi Tenggara menempati urutan kelima secara nasional dengan kasus stunting sebesar 30,2 persen "

KENDARI, TELISIK.ID - Sulawesi Tenggara merupakan satu dari 12 provinsi dengan prevalensi angka stunting tertinggi. Di Indonesia, menempati urutan ke-5 secara nasional dengan kasus stunting sebesar 30,2 persen.

Hal tersebut disampaikan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara, Asmar, M.Si. Menurutnya, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, Sulawesi Tenggara merupakan satu dari 12 provinsi dengan prevalensi angka stunting tertinggi Indonesia.

Di mana, kata dia, Sulawesi Tenggara menempati urutan ke-5 secara nasional dengan kasus stunting sebesar 30,2 persen.

Lebih lanjut Asmar mengatakan, jika dilihat data per kabupaten/kota, maka yang tertinggi berada di Kabupaten Buton Selatan sebesar 45,2 persen. Hal ini berarti hampir setengah dari balita yang ada, terindikasi stunting.

Sedangkan daerah dengan angka stunting terendah adalah Kabupaten Kolaka Timur. Namun angkanya masih sebesar 23 persen.

Baca Juga: Peduli Lingkungan, Mahacala UHO Tanam 200 Bibit Pohon

“Target kita sangat jelas, yang sudah ditetapkan secara nasional menjadi 14 persen pada 2024 dan untuk Provinsi Sulawesi Tenggara target penurunan stunting sebesar 16,79 persen,” kata Asmar.

Untuk mencapai target pada 2024 tersebut, BKKBN Sulawesi Tenggara melakukan berbagai upaya. Di antaranya adalah melakukan sosialisasi pencegahan stunting ke berbagai kabupaten/kota hingga pelosok desa melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan desa setempat.

Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara, Asmar, M.Si menegaskan, pada 2024 target penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 16,79 persen. Foto: Fitrah/Telisik

 

Selain itu, BKKBN juga menggandeng berbagai instansi untuk menyukseskan percepatan penurunan stunting mulai dari kementerian, lembaga sosial hingga TNI.

Target percepatan penurunan stunting ini pun mendapat dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah daerah. Apalagi yang menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulawesi Tenggara adalah Lukman Abunawas selaku Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara.

Olehnya itu, Lukman Abunawas meminta kepada seluruh bupati dan wali kota se-Sulawesi Tenggara untuk memastikan percepatan penurunan stunting sebagai prioritas di daerahnya, didukung dengan data yang akurat jangan sampai data balita stunting masih menjadi polemik, data harus bisa diakses untuk memastikan sasaran stunting dapat diintervensi dengan baik.

“Terpenting dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, harus disadari bersama bahwa dinas-dinas atau badan-badan yang telah ditunjuk dapat melaksanakan peran dan fungsinya,” ujar Lukman.

Baca Juga: Musda III KAHMI Kota Kendari Berlangsung Gayeng

Kepala daerah pun juga menekankan di jajaran pemerintahannya agar mengerahkan seluruh upaya untuk menuntaskan masalah stunting, salah satunya seperti yang ditegaskan oleh Bupati Kabupaten Konawe, Kery Saiful Konggoasa.

Kery Saiful Konggoasa meminta organisasi perangkat daerah (OPD) agar bersinergi untuk menuntaskan masalah stunting. Menurutnya, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis.

"Masalah stunting ini harus menjadi gerakan bersama. Semua OPD agar menempatkan masalah stunting sebagai prioritas penanganan dalam program kerjanya," jelasnya, belum lama ini. (A-Adv)

Penulis: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga