3 Fakta Gates Of Alexander: Tembok Penghalang Yajuj dan Majuj
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Sabtu, 03 Desember 2022
0 dilihat
Gates of Alexander diduga menjadi tempat dikurungnya Yajuj dan Majuj. Foto: Repro 3quarksdaily.com
" Gerbang Aleksander adalah sebuah legenda pembatas yang dibangun oleh Aleksander Agung yang terletak di Kaukasus "
KAUKASUS, TELISIK.ID - Gates of Alexander atau yang dikenal dengan Gerbang Aleksander adalah sebuah legenda pembatas yang dibangun oleh Aleksander Agung yang terletak di Kaukasus.
Dikutip dari Wikipedia.com, gerbang itu dibangun untuk menjaga bangsa barbar dikenal dengan sebutan Gog dan Magog (namun dalam Islam sendiri terkenal dengan sebutan Yajuj dan Majuj). Gerbang tersebut menjadi bahan pembicaraan populer dalam sastra perjalanan abad pertengahan.
Terdapat beberapa fakta mengenai Gates of Alexander yang disadur dari berbagai sumber antara lain:
1. Ditemukan parasasti agung
Mengutip Sindonews.com, Ilmuwan menyebut di tempat tersebut pernah ditemukan penemuan barang peninggalan Alexander Agung pada abad 593 Masehi. Pada abad ke 5 Masehi telah ditemukan sebuah prasasti ibrani yang menggambarkan pertemuan Alexander Agung bersama dengan Imam besar dari Yerusalem.
Baca Juga: WMO Sebut Kehidupan Manusia di Masa Depan Akan Krisis Air
Kisah pertemuan Alexander Agung dan Imam besar dari Yerusalem tersebut adalah percampuran antik dan mitos seputar dari Alexander Agung dengan kitab yehezkiel yang menggambarkan sosok imam tersebut adalah Nubuat Yehezkiel Ben Buzi atau seorang imam yang berada di pengasingan Babilonia.
2. Yajuj dan Majuj dikenal dengan bangsa Gog dan Magog
Dilansir dari Hellenicaworld.com, gerbang adalah subjek populer dalam sastra perjalanan abad pertengahan, dimulai dengan Alexander Romance dalam versi yang mungkin berasal dari abad ke-6 Masehi.
Dalam Alexander Romance, Alexander mengejar musuhnya hingga melewati dua puncak di Kaukasus. Dia memutuskan untuk memenjarakan "bangsa najis" di utara, termasuk Gog dan Magog, di balik tembok besar dari baja atau adamantine.
Dengan bantuan Tuhan, Alexander dan orang-orangnya menutup celah sempit itu, mencegah Gog dan Magog yang tidak beradab menjarah tanah selatan yang damai.
Dari penggalan cerita tersebut hingga kini masih menjadi perdebatan mengenai celah yang dimaksud, beberapa sumber mengatakan bahwa celah antara pegunungan, sementara yang lain mengatakan celah antara puncak dan Laut Kaspia.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Ilmuwan Hidupkan Virus Berusia Puluhan Ribu Tahun
3. Gerbang Alexander paling sering diidentifikasikan dengan Gerbang Kaspia Derbent, Rusia
Kota ini satu-satunya benteng Persia Sassanid yang bertahan di dunia, yang berfungsi sebagai lokasi strategis yang melindungi kekaisaran dari serangan Dagestan. Gerbang Kaspia yang bersejarah baru dibangun pada masa pemerintahan Khosrau I pada abad ke-6, lama setelah zaman Alexander, tetapi gerbang itu menjadi milik Alexander selama berabad-abad.
Tembok yang sangat besar itu memiliki tinggi 29 kaki (9 m) dan ketebalan sekitar 10 kaki (3 m) saat digunakan. Meskipun benteng saat ini berasal jauh setelah kematian Alexander, beberapa sarjana mendalilkan bahwa mungkin ada benteng yang dibangun lebih awal selama kekaisaran Persia Achaemenid (daerah tersebut memang telah dihuni setidaknya sekitar 5000 tahun). (C)
Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS