30 Tahun Hidup di Gubuk Reot, Seorang Kakek di Kendari Dibangunkan Rumah

Musdar, telisik indonesia
Senin, 24 Februari 2020
0 dilihat
30 Tahun Hidup di Gubuk Reot, Seorang Kakek di Kendari Dibangunkan Rumah
La Ngunggu (berbaju coklat) saat hendak dibangunkan rumahnya yang baru. Foto: Musdar/Telisik

" Kita masih diskusikan ukurannya berapa, kemungkinan berukuran 4X6 meter, intinya paling tidak bisa lebih layak untuk dihuni. "

KENDARI, TELISIK.ID - Seorang kakek berusia 80 tahun, La Nggunggu, yang hidup di gubuk reot selama 30 tahun, bakal segera mendapatkan rumah yang lebih layak.

Pasalnya, kakek yang tinggal di Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Kendari, Kota Kendari tengah dibangunkan rumah.

Pembangun rumah kakek yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung ini dilakukan berdasarkan hasil musyawarah dari beberapa unsur di antaranya TNI, Polri, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Dinas Sosial dan masyarakat sekitar.

100 orang personil Kodim 1417/Kendari ditambah 32 orang personil Polresta Kendari diterjunkan langsung untuk membangun rumah dibantu oleh aparat pemerintahan serta masyarakat setempat.

Baca Juga : Bocah Pengidap Gizi Buruk Dapat Perwatan

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir menerangkan, rumah Kakek La Nggunggu akan dibangun di atas lahan warga setempat yang ikhlas lahannya untuk ditempati.

"Kita masih diskusikan ukurannya berapa, kemungkinan berukuran 4X6 meter, intinya paling tidak bisa lebih layak untuk dihuni," ujar wali kota, Senin (24/2/2020).

Sementara anggaran pembangunan rumah La Nggunggu, bersumber dari sumbangan bebagai pihak yang merasa simpati setelah potret kemiskinan La Nggunggu diwartakan.

"Ini sumbangan dari berbagai pihak karena kalau APBD prosesnya agak lama," tambahnya.

Baca Juga : Pasien Cuci Darah Keluhkan Pelayanan RS Bahteramas

Sementara itu, Dandim Kolonel Inf Alamsyah, mengatakan, kegiatan pembangun rumah merupakan bentuk pembinaan teritorial (Binter) hingga melahirkan sinergitas TNI (khususnya Kodim 1417/Kdi), kepolisian serta aparat pemerintahan terhadap rakyat.

Selain itu, kegiatan ini juga adalah salah satu bentuk kepedulian aparat (TNI)  terhadap masyarakat kurang mampu yang berada di wilayahnya sehingga outputnya dapat menimbulkan kedekatan antara TNI dan masyarakat. Karena TNI lahir dari rakyat untuk rakyat. 

Alamsyah menjelaskan, untuk bahan-bahan yang digunakan dalam proses bedah rumah, sepenuhnya berasal dari swadaya aparat TNI, Polri, pemerintah setempat serta yayasan kemanusiaan yang ada di Kota Kendari.

Baca Juga : Bupati Kolut Umrohkan Dua Petani Kakao


Reporter: Musdar
Editor: Rani

Baca Juga