42 Kasus Kematian Akibat HIV/AIDS di Sulawesi Tenggara, Pengidap Terbanyak di Kendari
Siti Nabila, telisik indonesia
Rabu, 01 Januari 2025
0 dilihat
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Usnia. Foto: Siti Nabila/Telisik
" Kematian akibat HIV/AIDS di Sulawesi Tenggara (Sultra) tercatat mencapai 42 kasus, dari 567 pengidap, sepanjang Januari hingga Oktober 2024 "
KENDARI, TELISIK.ID – Kematian akibat HIV/AIDS di Sulawesi Tenggara (Sultra) tercatat mencapai 42 kasus, dari 567 pengidap, sepanjang Januari hingga Oktober 2024.
Dari ratusan pengidap HIV/AIDS ini, Kota Kendari dan Kota Baubau tercatat sebagai daerah yang masuk kategori tinggi jumlah kasus, sehingga diperlukan upaya lebih lanjut dalam pencegahan dan edukasi tentang penyakit tersebut.
“Kasus kematian ini menunjukkan pentingnya perhatian lebih dalam pencegahan dan edukasi tentang HIV/AIDS di daerah ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Usnia, Senin (31/12/2024).
Sebagian besar kasus HIV/AIDS terjadi di dua kota besar di Sultra, yaitu Kota Kendari dengan 266 kasus dan Kota Baubau dengan 103 kasus.
Baca Juga: Pria Ini Kehilangan Barang Berharga Usai Ketiduran di Halte Dekat RS Bahteramas Kendari
Selain itu, beberapa kabupaten juga melaporkan angka kasus yang signifikan, seperti Kabupaten Konawe (15 kasus), Muna Barat (13 kasus), Buton Selatan (15 kasus), dan Wakatobi (25 kasus).
Distribusi kasus HIV/AIDS di kabupaten lainnya meliputi:
• Buton Utara: 1 kasus
• Bombana: 9 kasus
• Kolaka: 48 kasus
• Buton Tengah: 25 kasus
• Muna: 16 kasus
• Konawe Kepulauan: 3 kasus
• Kolaka Timur: 3 kasus
Hanya Kabupaten Konawe Utara dan Kolaka Utara tercatat tidak memiliki kasus HIV/AIDS sepanjang tahun 2024.
Baca Juga: Anjungan Teluk Kendari: Wisata Modern dan Keluarga di Pusat Kota
Meski angka kematian akibat HIV/AIDS cukup signifikan, Dinas Kesehatan Provinsi Sultra terus melaksanakan berbagai program edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama mengenai bahaya HIV/AIDS dan pentingnya deteksi dini.
Program edukasi ini dilakukan secara rutin di sekolah-sekolah, terutama di Kota Kendari, dengan tujuan untuk memperkenalkan sejak dini pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS kepada generasi muda.
“Edukasi yang masif dan deteksi dini sangat penting dalam menanggulangi penyebaran HIV/AIDS, agar masyarakat lebih waspada dan memahami langkah-langkah pencegahannya,” tambah Usnia. (C)
Penulis: Siti Nabila
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS