6 Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Berbagai Daerah Indonesia

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Selasa, 31 Januari 2023
0 dilihat
6 Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Berbagai Daerah Indonesia
Bulan ramadan menjadi bulan suci yang spesial bagi seluruh umat Islam di Indonesia. Di berbagai daerah, masyarakat menyambut bulan ramadan dengan tradisi-tradisi turun temurun. Foto: Repro Kompasiana.com

" Ramadan 2023 tidak lm lagi, bulan yang disucikan oleh umat muslim ini banyak disambut oleh berbagai perayaan meriah di berbagai negara, salah satunya Indonesia "

KENDARI, TELSIIK.ID - Ramadan 2023 tidak lm lagi, bulan yang disucikan oleh umat muslim ini banyak disambut oleh berbagai perayaan meriah di berbagai negara, salah satunya Indonesia.

Sebagai negara dengan populasi mayoritas muslim, Indonesia juga punya banyak tradisi unik yang dilakukan dalam menyambut bulan ramadan. Dikutip dari Palpres.disway.id dan Bangka.tribunnews.com, berikut beberapa tradisi unik dalam menyambut ramadan di berbagai daerah.

1. Mungguhan

Mungguhan adalah satu kegiatan berkumpul bagi anggota keluarga, sahabat dan bahkan juga teman-teman kita saling bermaaf-maafan sambil menikmati sajian makanan khas untuk kemudian mempersiapkan diri masing-masing dalam menghadapi bulan Ramadhan yang akan datang.

Baca Juga: Hotel Unik Ini Sajikan Nginap di Dua Negara Sekaligus

Tradisi ini adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orang sunda dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Biasanya tradisi ini dilakukan oleh hampir semua golongan masyarakat walaupun dengan cara yang berbeda-beda.

2. Malamang

Berikutnya yaitu Malamang dari Sumatera Barat. Malamang atau memasak lamang merupakan salah satu tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Sumatera Barat pada berbagai perayaan besar maupun acara keluarga, termasuk dalam menyambut bulan Ramadan.

Lamang sendiri merupakan sajian yang terbuat dari beras ketan putih dan santan yang dikukus di dalam batang bambu muda. Tradisi ini sudah turun-temurun sejak ratusan tahun silam dengan tujuan untuk berkumpul bersama sanak saudara serta mempererat tali kekeluargaan.

3. Meugang

Meugang menjadi salah satu tradisi tahunan yang dilakukan oleh masyarakat aceh sebelum memasuki bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

Tradisi ini lahir pada masa Kerajaan Aceh, yakni sekitar tahun 1607-1636 Masehi. Kala itu, Sultan Iskandar Muda memotong hewan dalam jumlah besar dan membagikan dagingnya kepada seluruh rakyat Aceh sebagai ungkapan rasa syukur dan tanda terima kasih kepada rakyatnya.

Alhasil, tradisi ini pun mulai mengakar di antara masyarakat dan dilaksanakan dalam menyambut hari-hari besar umat Islam hingga saat ini.

4. Mohibadaa

Tradisi unik lainnya adalah Mohibadaa di Gorontalo. Mohibadaa merupakan kegiatan membalurkan ramuan rempah-rempah tradisional sebagai baluran wajah (masker). Sebenarnya tradisi ini dilakukan tak hanya jelang Ramadhan.

Namun saat jelang bulan puasa, tradisi ini menjadi istimewa. Mohibadaa dilakukan untuk menjaga kondisi kulit karena biasanya saat puasa kulit terasa kering apalagi cuaca Gorontalo sangat panas.

Bahan rempah yang digunakan sebagai masker di antaranya tepung beras, humotopo (kencur), bungale (bangle), alawahu (kunyit). Disarankan untuk menggunakan beras ketan agar hasilnya lebih halus.

5. Nyorog

Di Betawi, tradisi “Nyorog” atau membagi-bagikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua, seperti Bapak/Ibu, Mertua, Paman, Kakek/Nenek, menjadi sebuah kebiasan yang sejak lama dilakukan sebelum datangnya bulan Ramadhan.

Meski istilah “Nyorog”nya sudah mulai menghilang, namun kebiasan mengirim bingkisan sampai sekarang masih ada di dalam masyarakat Betawi. Bingkisan tersebut biasanya berisi bahan makanan mentah, ada juga yang berisi daging kerbau, ikan bandeng, kopi, susu, gula, sirup, dan lainnya.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Fakta Unik: Semut Bisa Deteksi Kanker dari Urine

Tradisi “Nyorog” di masyarakat Betawi memiliki makna sebagai tanda saling mengingatkan, bahwa bulan suci Ramadhan akan segera datang, selain itu tradisi “Nyorog” juga sebagai pengikat tali silahturahmi sesama sanak keluarga.

6. Padusan

Padusan menjadi tradisi unik dalam menyambut bulan Ramadan yang biasa dilakukan masyarakat di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tradisi ini merupakan warisan leluhur yang dilakukan secara turun temurun dan dijalani dengan cara berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber mata air.

Tradisi padusan, berasal dari kata adus yang berarti mandi yang dilakukan dengan tujuan untuk menyucikan diri, membersihkan jiwa dan raga, dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga