Aktivitas Perambahan Jati Ilegal Kian Marak Terjadi di Batauga

Deni Djohan, telisik indonesia
Selasa, 18 Mei 2021
0 dilihat
Aktivitas Perambahan Jati Ilegal Kian Marak Terjadi di Batauga
Potongan kayu jati di lokasi yang siap diangkut. Foto: Deni Djohan/Telisik

" Saya sudah bersurat. Dan kami serius menangani kasus ini "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Setelah Kecamatan Sampolawa, aktifitas perambahan hutan jati secara ilegal kian meluas, hingga ke Kecamatan Batauga. Kali ini, di Desa Lawela dan Kelurahan Busoa.

Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Lakompa, Agung Surya Kusuma mengaku, telah bersurat kepada pemerintah setempat termasuk dinas terkait guna penanganan aktifitas ilegal logging di kawasan hutan lindung tersebut.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk keseriusan KPH dalam menjaga hasil hutan di Bumi Gajah Mada itu.

Baca Juga: Mobil Ertiga Ditumpangi Satu Keluarga, Terperosok di Bibir Jurang

"Saya sudah bersurat. Dan kami serius menangani kasus ini," terang Agung saat ditemui di kantornya, Selasa (18/5/2021).

Kata Agung Surya Kusuma, kurangnya jumlah porsenil serta minimnya ketersedian anggaran menjadi kendala utama KPH dalam melaksanakan kegiatan pengawasan dan penindakan lapangan.

Kendati begitu, dalam waktu dekat ini dirinya mengaku bakal kembali masuk hutan.

"Saya kumpul dulu seluruh anggota baru sama-sama kita masuk ke lapangan untuk melakukan investigasi," tambahnya.

Ia berharap, seluruh elemen masyarakat dan stakeholder setempat juga turut serta terlibat dalam menjaga hutan tersebut. Pasalnya, terdapat tiga sumber mata air yang digunakan sebagai kebutuhan air bersih masyarakat Batauga.

Baca Juga: Sekdes di Konawe Diduga Cabuli Gadis

Untuk diketahui, akses jalan ke lokasi hutan jati masuk dalam kawasan hutan lindung. Sejumlah pohon yang berada pada hutan tersebut ditumbangkan menggunakan alat berat guna kepentingan jalan.

Dari informasi yang dihimpun di lapangan, puluhan kubik jati belum lama ini telah berhasil keluar. Kayu tersebut kemudian dibawa ke pelabuhan Murhum Kota Baubau untuk kemudian dikirim ke Surabaya menggunakan peti kemas. (B)

Reporter: Deni Djohan

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga