Anggota DPRD Kolaka Utara Ngamuk Pukul Meja hingga Tutup Pintu Cegah Direktur TMM Keluar Ruang RDP
Muh. Risal H, telisik indonesia
Rabu, 11 Juni 2025
0 dilihat
Anggota Fraksi PDIP DPRD Kolaka Utara, Ansar Ahosa, emosi dan menunjuk-nunjuk Direktur PT TMM saat RDP, Selasa (11/6/2025). Foto: Muh. Risal H/Telisik
" Rapat dengar pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolaka Utara selama enam jam pada Selasa (11/6/2025) berlangsung panas "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID – Rapat dengar pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolaka Utara selama enam jam pada Selasa (11/6/2025) berlangsung panas.
Rapat ini merupakan yang kedua sebagai tindak lanjut aspirasi masyarakat dan pengusaha Kolaka Utara agar mereka diberdayakan dalam aktivitas pertambangan di IUP PT Tambang Mineral Maju (TMM).
Hadir dalam rapat adalah Asisten I Setda Kolaka Utara, Pihak DPM PTSP, DLH, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kolaka Utara, dan Direktur PT TMM Ahmad Widiyantoro beserta jajaran.
Dalam rapat ini Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Kolaka Utara, Ansar Ahosa, mengamuk dengan menggebrak meja.
Baca Juga: Sosok Zahra Seafood Kembali Dikaitkan dengan Video Viral 6 Menit 40 Detik
Ansar juga meminta petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menutup pintu dan tidak mengizinkan peserta rapat meninggalkan ruangan sebelum mengakomodasi tuntutan para pengusaha lokal.
Pantauan telisik.id, Anggota Komisi II DPRD Kolaka Utara tidak terima sikap Direktur PT TMM yang lebih mengakomodasi para penguasa asal Kalimantan, Makassar, dan pulau Jawa.
Mereka menuding PT TMM, dalam IUP yang dimiliki, aktivitas perdagangannya tidak memberdayakan para penguasa lokal yang secara administrasi telah memenuhi syarat.
"Tripel M ini baru mengajukan permohonan join hari Senin lalu langsung diakomodir, sementara pengusaha lokal sudah dua bulan bermohon belum ada respons. Ini yang saya tidak terima," ujar Ansar sambil menggebrak meja.
"Pak Asisten ini hadir sebagai perwujudan Bupati hadir di tempat ini mengemis juga, kok saudara tidak punya hati Nurani?" tegas Ansar menambahkan.
Amarah anggota DPRD dua periode ini semakin memuncak ketika Direktur PT TMM, Ahmad Widiyantoro, meminta waktu satu minggu untuk membahasnya bersama jajaran direksi di Jakarta.
"Kami punya kekayaan alam ini yang kalian kuras keluar daerah. Sekarang saya minta kepastian 1x24 jam sudah harus ada kepastian. Pak Direktur (Ahmad Widiyantoro) mau nggak mengakomodir pengusaha lokal. Jawab mau atau tidak?" teriak Ansar kepada Ahmad Widiyantoro.
Ansar meminta kepada PT TMM untuk tidak mempertanyakan lagi pemilik perusahaan lokal karena menurutnya itu bukan substansi.
"Tidak usah pertanyakan siapa orangnya, yang pasti pengusaha lokal yang alamat NPWP-nya di Kolaka Utara. Nagapain ditanya-tanya siapa orangnya?" tegasnya.
Ansar lantas berdiri dan meminta anggota Satpol PP menutup pintu ruangan RDP dengan maksud agar Ahmad Widiyantoro dan jajaran PT TMM, serta semua peserta rapat, tidak keluar sebelum rapat menghasilkan keputusan yang jelas.
"Pimpinan sidang sekarang sudah harus ada jawaban. Telepon temannya. Tutup pintu kalau tidak ada kepastian, jangan ada yang keluar dari ruangan ini. Terlalu kurang ajar kalian," teriak Ansar.
Baca Juga: Pembayaran TPP Muna Tunggu Siklus Dana Transfer Normal
Wakil Ketua DPRD Kolaka Utara yang memimpin RDP, Muhammad Syair, kemudian menskorsing sidang selama 30 menit.
Syair memberikan kesempatan kepada Ahmad Widiyantoro berkomunikasi langsung dengan jajaran direksi PT TMM di Jakarta via telepon.
"Harap teman-teman rapat tetap tenang. Untuk sementara kita berikan kesempatan kepada Direktur TMM berkomunikasi langsung dengan direksi di Jakarta. Sambil menunggu sidang kita skorsing selama 30 menit," tutupnya sambil mengetuk palu sidang.
Diketahui, RDP digelar Rabu (11/6/2025) dihadiri ketua Fraksi Demokrat, Fraksi Nasdem, Ketua Fraksi PKB, dan Ketua DPD Golkar Kolaka Utara. (B)
Penulis: Muh. Risal H
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS