Angkat Fitrah Manusia dalam Cinta, Casting Film Abdul dan Maria akan Dibuka di Kendari, Berikut Infonya

Baca Juga: Berharap Punya Usaha Sendiri, Ibu Ini Rela Jualan Durian 24 Jam

Maria selaku penganut Khatolik yang taat bersama Abraham Yusak, seorang arkeolog asal Italia beragama Yudaisme bersama 2 peneliti lainnya ke Sulawesi Tenggara. Mereka tertarik dengan foto-foto yang diunggah Abdul melalui media sosial.

Abraham Yusak yang akrab dipanggil Bram, diam-diam menyimpan rasa cinta kepada Maria. Ia salah satu cucu tokoh Yahudi dari korban kekejaman Nazi di Jerman pada perang dunia kedua, sehingga membuatnya tumbuh sebagai pribadi rasis, pendendam dan psikopat.

Terjadilah cinta segi tiga antara Abdul, Maria dan Bram yang berbeda latarbelakang sosial, budaya dan agama, hingga menimbulkan beberapa korban dari team ekspedisi, sehingga melibatkan pemerintah Indonsia dan Italia.

Diakhir cerita, Abdul dan Maria menjalani takdir mereka sebagai mahluk sosial yang berfitrah spiritual dan cinta. Cerita ini bermula dari peristiwa holocaust di Jerman dan berakhir di Sulawesi Tenggara

Sutradara Jaya Tamalaki, menuangkan kisah tersebut dalam sebuah film atas kegelisahan penulis melihat realita perdebatkan beberapa keyakinan dalam menyikapi keberagaman yang dimiliki setiap manusia dalam memaknai kehidupan.

"Kegelisahan itulah saya akhirnya menulis. Gue nggak mau hal itu terus terjadi karena di keluarga gue banyak agama," bebernya, Jumat (11/8/2023).

Jaya menambahkan film tersebut sebenarnya berat, namun dibalut dalam kisah percintaan dan kisah petualangan antara tokoh9 sehingga membuat penonton akan terbawa emosi.

Salah seorang tokoh pemeran film, Alex Pangaibali berharap, hadirnya film tersebut dapat menginspirasi masyarakat dan menciptakan bakat-bakat putra putri di Sulawesi Tenggara.

Alex Pangaibali selaku salah satu aktor dalam film itu, mengapresiasi kehadiran SKY film di Sulawesi Tenggara yang menurutnya sebagai berkah bagi penggiat film.

Baca Juga: Pembangunan RS Permata Bunda Dihentikan, Warga Minta Ganti Rugi

Menurutnya, film tersebut edukatif dan menggambarkan toleran sosial serta keagamaan yang komprehensif

“Tuhan menciptakan manusia dalam berbagai bangsa, tetapi mengikatnya dalam satu fitrah cinta dan kemanusiaan yang sama,” ucapnya.

Film itu membutuhkan setidaknya 400-500 pemain untuk segala peran dari putra-putri Sulawesi Tenggara dan 12 bintang film nasional serta 2 warga negara Italia. Inilah kesempatan terbaik untuk menyalurkan bakat akting dan semua yang terkait dengan dunia film.

Selanjutnya Casting akan dibuka di 17 kabupaten se-Sulawesi Tenggara pada Agustus 2023. Dengan kriteria yang dibutuhka usia 17-30 pria dan wanita. Untuk Info Selengkapnya hubungi 08123456789 dan instagram @SultraMelaju. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Kardin 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS