Awas, Kendari Didominasi Kasus Penipuan Online, Ini Cara Menghindarinya

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Selasa, 13 Juli 2021
0 dilihat
Awas, Kendari Didominasi Kasus Penipuan Online, Ini Cara Menghindarinya
Penipuan online. Foto: Repro Antara

" Gusti menambahkan, empat orang yang mengalami kasus itu diantaranya malu untuk melaporkan kejadian yang dialami "

KENDARI, TELISIK.ID - Kasus penipuan online makin marak terjadi di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kapolsek Baruga, AKP Gusti Komang Sulastra menuturkan, sampai saat ini ada sekitar enam aduan yang masuk di Polsek Baruga mengenai kasus penipuan online.

"Ada sekitar 6 aduan tapi kalau yang datang ke kantor lebih dari 10," katanya, Selasa (13/6/2021).

Gusti menambahkan, empat orang yang mengalami kasus itu diantaranya malu untuk melaporkan kejadian yang dialami.

"Korbannya ada petani, pengusaha dan juga ASN," tambahnya.

Ia juga meminta masyarakat untuk selalu waspada dan jangan mudah percaya pada iming-iming barang murah yang ditawarkan di media sosial.

Lanjut Gusti, masyarakat juga perlu berhati-hati ketika transaksi pembayaran dilakukan dengan sistem transfer.

"Apalagi mau mengirim uang melalui transfer, upayakan transaksinya langsung saja," pungkasnya.

Dilansir pandagila.com, berikut 7 tips yang membantu Anda terhindar dari penipuan belanja online:

1. Jangan Mudah Tergiur dengan Harga Murah

Salah satu modus yang sering dilakukan penipu belanja online adalah menjual barang bagus atau original dengan harga sangat murah. Harga yang ditentukan seringkali tidak masuk akal karena jauh di bawah harga pasar.

Bila Anda menemui harga yang tidak masuk akal, cobalah untuk membandingkan dengan toko online lainnya. Apakah ada toko online kredibel yang menjual dengan harga yang nyaris sama dengan harga yang ditawarkan seller?

Jika tidak ada, dan harganya terpaut jauh, Anda patut curiga. Karena seringkali penipu menggunakan modus cuci gudang untuk mengelabui calon korbannya.

Anda juga bisa mencoba memeriksakan toko online yang Anda curigai tersebut dengan membuka situs PolisiOnline.com. Masukkan nama toko yang Anda curigai di situs ini untuk melihat apakah ada riwayat laporan penipuan.

Jika Anda menemukan review negatif atau laporan penipuan, hindarilah bertransaksi dengan toko tersebut.

2. Menyimpan Bukti Pembayaran dengan Baik

Setiap kali Anda melakukan transaksi di sebuah toko online, sebaiknya simpan bukti transfer atau bukti pembayaran dengan baik sampai transaksi Anda selesai.

Tujuannya adalah sebagai alat bukti bahwa Anda sudah melakukan pembayaran jika sewaktu- waktu penjual memintanya. Biasanya ini diperlukan jika si seller menerima banyak orderan sekaligus sehingga membutuhkan waktu untuk memverifikasi pembayaran Anda.

Baca Juga: Tak Ditahan, dr Lois Terancam 10 Tahun Penjara

Jika kemudian seller melakukan penipuan terhadap Anda, maka Anda dapat melaporkan ke pihak berwajib dengan bukti transfer pembayaran sebagai alat bukti ke kepolisian.

3. Jangan Tertipu Copywriting

Copywriting memang dahsyat! Tentu saja, karena tujuannya adalah untuk merayu siapapun untuk jadi membeli. Dengan kata- kata yang manis dan meyakinkan, Anda dibuat seolah- olah sangat membutuhkan barang tersebut dan seakan barang tersebut sayang untuk tidak Anda miliki segera.

Eitsss… copywriting sebenarnya dibuat dengan tujuan baik. Namun tidak sedikit oknum pebisnis online yang menggunakan copywriting untuk menjerat mangsanya. Maka dari itu, sebelum Anda percaya pada copywriting iklan, cobalah untuk mencari review produk tersebut terlebih dulu dan pastikan Anda tidak sedang ditipu oleh penjual online.

4. Jangan Mudah Tertipu dengan Testimoni

Percayalah, semua hal itu bisa direkayasa! Termasuk testimoni salah satunya. Testimoni yang ada di toko online memang seringkali merupakan fake review dari si pembuat toko online tersebut.

Testi palsu biasanya dapat diketahui dengan ciri- ciri : ulasan yang berlebihan dan nyaris tidak akal serta gaya bahasa antara testimoni yang satu dengan yang lain mirip . Bagaimana dengan testimoni dari artis? Bisa jadi ini hanya bagian dari teks endorsement, hehehe…

5. Manfaatkan Rekening Bersama (Rekber)

Rekber sudah umum pembeli gunakan untuk mencegah terjadinya kejahatan bisnis online. Dengan menggunakan rekber, transaksi menjadi aman karena penjual tidak langsung menerima uang dari pembeli sebelum pembeli mengirimkan konfirmasi terima barang.

Ada banyak jasa rekber yang bisa Anda gunakan. Namun yang paling mudah adalah memanfaatkan salah satu akun marketplace Anda untuk bertransaksi.

Baca Juga: Tergiur Mobil Murah, Warga Kendari Kena Tipu Puluhan Juta di KJB

6. COD (Cash on Delivery) Jika Memungkinkan

Jika transaksi masih terjadi dalam satu kota yang sama dan penjual tidak mau menggunakan sistem rekber, Anda bisa meminta untuk membeli barang dengan opsi COD alias Cash on Delivery. Tujuan dari COD ini adalah agar kita bisa melihat dan mengecek langsung barang yang ingin kita beli.

Misalnya saja Anda membeli HP second, karena ingin cek kualitas, maka Anda meminta kepada penjual untuk COD. Dengan begitu Anda akan melihat apakah harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan kualitas HP second yang seller jual.

7. Minta Nomor Rekening Bank yang Berbeda

Usai bertransaksi, cobalah untuk meminta beberapa nomor rekening milik penjual. Misalnya saja saat penjual memberikan nomor rekening BCA, cobalah menanyakan apakah penjual mempunyai nomor rekening Mandiri, BRI, atau BNI.

Jika rekening yang penjual berikan adalah atas nama orang yang berbeda- beda, maka Anda perlu berhati- hati dan curiga. Cobalah untuk mengetikkan nomor rekening tersebut di Google, dan cari tahu apakah ada komplain atau laporan penipuan terhadap nomer rekening tersebut.

Jika iya, batalkan transaksi Anda agar tidak menjadi korban penipuan belanja online. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga