Banjir dan Longsor Landa Sejumlah Desa di Bolaang Mongondow Sulut

Marwan Azis, telisik indonesia
Minggu, 26 Juli 2020
0 dilihat
Banjir dan Longsor Landa Sejumlah Desa di Bolaang Mongondow Sulut
Banjir yang merendam sejumlah desa di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Sabtu (25/7/2020). Foto: BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow

" Di samping jalan penghubung, jembatan Kosio penghubung Kecamatan Dumoga Tengah dan Kecamatan Dumoga Barat amblas sepanjang 7 meter. "

BOLAANG MONGONDOW, TELISIK.ID -  Bencana banjir dan tanah longsor kembali terjadi, kali ini melanda sejumlah desa di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut).

Banjir tersebut dipicu salah satunya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang jatuh di wilayah Bolaang Mongodow.  Hujan menyebabkan debit Sungai Ongkag Dumoga dan debit Air Bendung Toraut meluap dengan tinggi muka air 50-200 Centimeter.

Kondisi pada pukul 17.30 Wita menunjukkan cuaca mendung dan berawan tebal. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow melaporkan banjir dan longsor terjadi di tiga kecamatan. Bencana tersebut terjadi pada Sabtu (25/7/2020), pukul 03.30 Wita.

Tiga kecamatan yang terdampak yakni Kecamatan Dumoga Barat, Dumoga Tengah dan Dumoga Utara, sedangkan jumlah desa terdampak di tiga kecamatan tersebut sejumlah sepuluh desa.

Informasi tersebut diperoleh Telisik.id dari Raditya Jati Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Sabtu malam (25/7/2020).

Diungkapkan, desa-desa yang terdampak di tiga kecamatan antara lain Desa Doloduo, Doloduo III, Ikhwan, Wangga Baru dan Wangga Baru (Kecamatan Dumoga Barat), Desa Kosio Induk dan Kosio Barat (Dumoga Tengah), Desa Dondomon, Dondomon Utara dan Dondomon Selatan (Dumoga Utara).

Baca juga: Perekrutan TKL di PT VDNI dan PT OSS Diduga Marak Premanisme

Sebanyak 301 KK atau 905 orang terpaksa mengungsi ke rumah kerabat, sedangkan 259 rumah terdampak. Dampak lain berupa jalan penghubung Desa Doloduo III - Desa Toraut Amblas dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Selain banjir lanjut Raditya, juga terdapat sepuluh titik longsoran pada ruas jalan Doloduo-Molibagu sebagai akses penghubung Kabupaten Bolaang Mongodow dan Bolaang Selatan.

“Di samping jalan penghubung, jembatan Kosio penghubung Kecamatan Dumoga Tengah dan Kecamatan Dumoga Barat amblas sepanjang 7 meter,” terangnya.

Ia juga menyampaikan, pasca kejadian Bupati Bolaang Mongondow menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung pada 25 Juli hingga 7 Agustus 2020.

BPBD dan dinas terkait lainnya telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti kaji cepat, evakuasi korban dan koordinasi dengan instansi terkait.  

“Alat berat dan jembatan darurat telah dikerahkan untuk membuka akses penghubung Desa Doloduo III dan Desa Toraut,” jelasnya.

Reporter: Marwan Azis

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga