Banyak OTG Berkeliaran, Potensi Penularan Masih Tinggi

Musdar, telisik indonesia
Kamis, 22 Juli 2021
0 dilihat
Banyak OTG Berkeliaran, Potensi Penularan Masih Tinggi
Masyarakat dengan prokes COVID-19. Foto: Repro Grid.id

" Meskipun Pemerintah Kota Kendari telah menerapkan PPKM pada 6 Juli-20 Juli 2021, kasus positif masih terus bertambah "

KENDARI, TELISIK.ID - Selain tracing yang masif, Orang Tanpa Gejala atau OTG COVID-19 bisa menjadi penyebab meningkatnya kasus positif di Kota Kendari.

Meskipun Pemerintah Kota Kendari telah menerapkan PPKM pada 6 Juli-20 Juli 2021, kasus positif masih terus bertambah.

Selama PPKM tercatat ada 720 orang terpapar COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, drg Rahminingrum mengungkapkan, meningkatnya kasus positif bisa terjadi karena OTG yang masih bebas berkeliaran.

"Di lapangan barangkali masih banyak yang positif OTG cuman belum ada pemeriksaannya," ungkap drg Rahminingrum, Rabu (21/7/2021).

Sesuai prosedur penanganannya, OTG diwajibkan untuk menjalani isolasi di rumah.

"Kalau yang sakit ya masuk rumah sakit, kalau OTG isolasi di rumah," sambungnya.

Rahminingrum mengatakan, saat ini Satgas COVID-19 Kota Kendari tengah memasifkan tracing atau pelacakan orang-orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19.

Tujuannya untuk melindungi masyarakat yang masih bebas dari paparan COVID-19.

Baca Juga: Tak Miliki Sertifikat Vaksin, TPP ASN dan Gaji Honorer Tidak Dibayarkan

Baca Juga: Hendak Ikuti KKN, Puluhan Mahasiswa di NTT Terpapar COVID-19

Terpisah, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengajak masyarakat untuk bersama-sama pemerintah dalam rangka mengendalikan COVID-19.

Caranya, masyarakat disiplin protokol kesehatan (Prokes) dan mengikuti imbauan pemerintah.

"Kuncinya kekompakan kita bersama, kedisiplinan masyarakat yang mau patuh mendengar imbauan pemerintah melaksanakan protokol kesehatan dengan disipilin," jelas Sulkarnain.

Berdasarkan data Satgas per Rabu 21 Juli 2021, kasus positif COVID-19 di Kota Kendari sebanyak 6.112 orang. 5.236 orang telah dinyatakan sembuh, 80 meninggal dan 896 orang masih dalam perawatan. (B)

Reporter: Musdar

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga