Baru Ditemukan, Masjid Tua Jila Ul Qulub Diduga Seusia Masjid Agung Keraton Buton

Elfinasari, telisik indonesia
Selasa, 02 Mei 2023
0 dilihat
Baru Ditemukan, Masjid Tua Jila Ul Qulub Diduga Seusia Masjid Agung Keraton Buton
Masjid Jila Ul Qulub saat pertama kali ditemukan dan setelah direhab, diduga seusia Masjid Agung Keraton Buton di Kota Baubau. Foto: Ist.

" Sebuah masjid tua ditemukan di kawasan Benteng Sorawolio Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau yang diduga seumur Masjid Agung Keraton Buton "

BAUBAU, TELISIK.ID - Sebuah masjid tua ditemukan di kawasan Benteng Sorawolio Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau yang diduga seumur Masjid Agung Keraton Buton.

Masjid tua itu bernama Masjid Jila Ul Qulub. Awal ditemukan masjid tersebut sekitar tahun 2016 oleh La Daru yang saat ini merupakan Imam Masjid Jila Ul Qulub. Saat ditemukan masjid itu hanya berupa puing dan sisa tembok di dalam rimbunan semak-semak terdapat goresan pada dinding masjid dengan angka 511 H.

Pada bagian depan pintu masjid terdapat 5 buah batu yang diduga menggambarkan 5 waktu salat yaitu Isya, Subuh, Lohor, Asar dan Magrib.

Baca Juga: Masjid Tua Muna yang Selalu Ramai Dikunjungi Wisatawan saat Lebaran

Jika Masjid Jila Ul Qulub diduga seusia Masjid Agung Keraton Buton, maka usianya sudah 311 tahun pada tahun 2023 ini, karena Masjid Agung Keraton Buton dibangun tahun 1712 oleh Sultan Sakiuddin Durul Alam.

Masjid tua itu kini sudah dibangun secara gotong royong. Bentuk dan arsitekturnya menyerupai Masjid Agung Keraton Buton dengan ketebalan dinding 30 Cm diduga terbuat dari batu kapur. Masjid tersebut memiliki luas 7×9 m dengan tiga buah pintu dan dua buah jendela dan bisa menampung sekitar 100 jamaah.

Sebenarnya masjid itu memiliki tiga buah jendela, namun dinding di bagian imam sudah tidak ada dan saat direhab tidak dibuatkan jendela.

Menurut Muadzin Masjid Jila Ul Qulub, Fadli Syahadat, arti dari nama masjid tersebut adalah kendaraan secepat cahaya yang menamakan masjid tersebut adalah para leluhur terdahulu. Ia juga menuturkan, diduga masjid itu dibangun pada masa Sultan Buton Ke-7 yakni Sultan La Saparigau.

Untuk perangkat masjid terdiri dari 1 orang imam, 2 orang khatib, 6 orang moji, 2 orang tungguna ganda (pemukul bedug).

Ia juga menceritakan hal-hal mistis yang terjadi di masjid tersebut, hal itu sering terjadi, ia sering melihat penampakan para leluhur sedang melaksanakan salat, terkadang hanya bertiga tetapi saat ia balik seperti kelihatan ramai dan mereka memakai surban kuning dengan baju jubah selalu di mihrab itu naik dan terdengar juga jejak kaki serta ucapan salam

"Mereka juga beribadah dan sama sekali tidak menganggu kami," ucapnya, Selasa (2/5/2023).

Baca Juga: Masjid Tua di Muna Barat Tak Mampu Lagi Tampung Jemaah

Ia juga menambahkan jika cagar budaya telah menetapkan masjid itu sebagai salah satu situs budaya.

Salah seorang marbot masjid mengatakan jika masjid tersebut ditemukan sekitar 6 tahun yang lalu (2016) dan hanya sebuah puing puing dinding masjid. Dan saat ini sudah direhab oleh Lembaga Swadaya Masyarakat, masjid tersebut juga sudah digunakan untuk salat.

Salah seorang warga yang tinggal di dekat masjid, Adan menuturkan, masyarakat juga biasa melakukan salat malam di masjid itu. (A)

Penulis: Elfinasari

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga