Begini Bedanya Karakteristik Whisky, Beer dan Wine

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 29 Agustus 2024
0 dilihat
Begini Bedanya Karakteristik Whisky, Beer dan Wine
Ketiga minuman ini dinikmati dengan cara yang berbeda dan memiliki tempat serta budaya masing-masing dalam tradisi minum di berbagai negara. Foto: Repro Istockhpoto

" Bagi pecinta minuman beralkohol, whisky, wine, dan beer adalah tiga jenis minuman yang sering menjadi pilihan. Namun, banyak yang belum menyadari bahwa ketiganya memiliki karakteristik yang sangat berbeda "

JAKARTA, TELISIK.ID - Bagi pecinta minuman beralkohol, whisky, wine, dan beer adalah tiga jenis minuman yang sering menjadi pilihan. Namun, banyak yang belum menyadari bahwa ketiganya memiliki karakteristik yang sangat berbeda.

Mulai dari bahan dasar hingga proses pembuatannya, setiap jenis minuman ini menawarkan pengalaman rasa yang unik.

Dikutip dari Tempo, Selasa (27/8/2024), Whisky merupakan minuman beralkohol yang bahan dasarnya adalah biji-bijian seperti barley, jagung, gandum, atau rye. Biji-bijian ini mengalami proses fermentasi untuk menghasilkan gula, yang kemudian diubah menjadi alkohol melalui distilasi.

Distilasi berfungsi untuk memisahkan alkohol dari komponen lainnya, menghasilkan cairan yang lebih murni dan berkonsentrasi tinggi.

Setelah proses distilasi, whisky muda disimpan dalam tong kayu selama bertahun-tahun untuk pematangan. Interaksi antara whisky dan kayu tong selama pematangan ini menghasilkan warna, rasa, dan aroma khas yang mempengaruhi karakteristik whisky.

Baca Juga: Cara Deteksi Bahasa Cinta di Sekitar Tanpa Perlu Tes, Begini Tandanya

Jenis kayu tong, seperti oak Amerika atau Eropa, serta lamanya waktu pematangan, sangat berpengaruh terhadap hasil akhir dari whisky.

Whisky memiliki profil rasa yang sangat beragam. Mulai dari rasa manis yang berasal dari malt, rasa pedas dari rempah-rempah, hingga rasa smoky yang khas dari whisky yang dikeringkan dengan asap.

Kombinasi antara jenis biji-bijian, jenis tong, dan waktu pematangan menciptakan berbagai jenis whisky dengan karakteristik rasa yang unik, mulai dari yang lembut dan halus hingga yang kuat dan kompleks.

Wine berbeda dengan whisky karena bahan dasarnya adalah buah anggur, yang kaya akan gula alami. Proses pembuatan wine dimulai dengan fermentasi jus anggur. Ragi yang ditambahkan ke dalam jus anggur akan mengubah gula menjadi alkohol dan karbon dioksida.

Proses fermentasi ini yang mengubah jus anggur segar menjadi wine, minuman beralkohol yang telah dikenal selama ribuan tahun.

Setelah fermentasi selesai, wine muda dapat disimpan dalam botol atau tong untuk proses penuaan. Selama penuaan, wine akan mengalami perubahan rasa dan aroma yang lebih kompleks.

Baca Juga: Cara Deteksi Bahasa Cinta di Sekitar Tanpa Perlu Tes, Begini Tandanya

Interaksi antara wine dengan oksigen melalui sumbat atau pori-pori kayu tong memunculkan rasa yang lebih halus dan kaya. Selain itu, faktor-faktor seperti tanah tempat tumbuhnya anggur, iklim, dan teknik pembuatan wine sangat mempengaruhi karakteristik rasa akhir dari sebuah wine.

Wine dikenal dengan variasi rasanya yang luas, mulai dari yang manis hingga yang kering, serta berbagai aroma seperti buah-buahan, bunga, rempah, hingga kayu.

Setiap botol wine adalah hasil dari kombinasi unik antara jenis anggur, lokasi penanaman, dan teknik pembuatan yang digunakan oleh pembuat wine.

Sedangkan beer memiliki proses pembuatan yang lebih sederhana dibandingkan whisky dan wine. Bahan utama beer adalah biji-bijian berpati, terutama barley yang telah dimalt. Proses malting ini melibatkan perkecambahan biji barley yang kemudian dikeringkan.

Proses pembuatan beer disebut dengan brewing. Beer memiliki berbagai jenis, seperti lager dan ale, dengan kandungan alkohol yang biasanya berkisar antara 4-6 persen meskipun ada juga yang lebih tinggi. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga