Cakupan Vaksinasi COVID-19 di Muna Rendah, ASN Ditahan Pulang Sebelum Divaksin

Sunaryo, telisik indonesia
Kamis, 17 Juni 2021
0 dilihat
Cakupan Vaksinasi COVID-19 di Muna Rendah, ASN Ditahan Pulang Sebelum Divaksin
ASN di Muna mengikuti vaksin masal. Foto: Sunaryo/Telisik

" Para ASN dibolehkan keluar, ketika sudah memperlihatkan surat keterangan vaksin "

MUNA, TELISIK.ID - Cakupan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Muna menunjukan trend paling rendah, dibanding daerah yang ada di Sultra.

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Muna, dari total target 18 ribu, yang baru menjalani vaksin baru sekitar 30 persen.  

Untuk menggenjot tingkat cakupan vaksinasi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna bekerja sama dengan TNI/Polri.

Salah satunya dengan menggelar vaksin masal bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertepatan dengan hari kesadaran nasional di Kantor Bupati Muna, Kamis (17/6/2021).

Usai upacara yang dipimpin Bupati Muna, LM Rusman Emba, ASN tidak dibolehkan pulang sebelum menjalani vaksin. Semua pintu keluar dijaga ketat aparat kepolisian dan TNI.

Para ASN dibolehkan keluar, ketika sudah memperlihatkan surat keterangan vaksin.

"Ini bukan bentuk paksaan, tapi menjadi kewajiban semua ASN untuk divaksin," kata Ali Syadikin, Kabag Protokoler dan Komunikasi Pimpinan Setda Muna.

Baca Juga: 39 Pegawai BNNK Muna Tes Urin, Hasilnya Negatif

Ali mengatakan, Pemkab sangat mengapresiasi TNI/Polri yang telah membantu proses percepatan pelaksanaan vaksin.

Bupati Muna, LM Rusman Emba menerangkan, pelaksanaan vaksin merupakan perintah negara dalam rangka membentuk kekebalan kelompok agar terhindar dari penularan virus COVID-19.

Karena itu, ia mengimbau seluruh ASN untuk mengikuti vaksin dan tidak percaya dengan informasi yang menyebutkan bahaya vaksin.

"Info bahwa vaksin berbahaya itu bohong semua. Saya bersama Forkopimda sudah dua kali melakukan vaksin, alhamdulillah makin sehat," katanya.

Sebagai pelayan publik, ia menekankan ASN agar memberi contoh dengan masyarakat. Ia tak mau mendengar, ada ASN yang menolak divaksin. Bila itu ada, pihaknya tidak segan-segan akan memberi sanksi.

"Tidak ada lagi yang harus diperdebatkan, kita harus maksimalkan vaksin," imbaunya.

Baca Juga: Tak Puas Layanan Pemerintah di Konsel? Kini Bisa Mengadu Lewat Aplikasi Ini

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Muna, La Ode Rimba Sua membenarkan bila cakupan vaksi bagi pelayan publik masih sangat rendah. Namun, dengan adanya vaksin masal yang diback up TNI/Polri, dapat mempercepat laju pelaksanaan vaksin.

"Dosis yang ada saat ini diperkirakan akan habis setelah vaksin masal ini. Kita tinggal menunggu kiriman vaksin lagi," ujarnya.  

Selain vaksin masal yang dilakukan di Kantor Bupati, pihaknya juga telah memerintahkan Puskesmas yang tersebar di 22 kecamatan untuk terus memaksimalkan vaksinasi.

"Tenaga vaksinator di puskesmas yang diback up TNI/Polri setiap hari melakukan vaksin pada ASN dan masyarakat," tandasnya. (A)

Reporter: Sunaryo

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga