Deretan Seni Bela Diri Pasukan Elit TNI Paling Mematikan: Yong Moo Do hingga Tarung Drajat
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Senin, 19 Agustus 2024
0 dilihat
Selain peralatan tempur canggih, para personil militer di Indonesia juga memiliki beladiri yang mematikan. Foto: Repro Tempo
" Dalam dunia militer, penguasaan seni bela diri bukan hanya soal ketangkasan, tetapi juga menjadi penentu hidup dan mati di medan perang. Pasukan elit TNI Indonesia tak hanya dibekali senjata, tetapi juga menguasai seni bela diri yang mematikan "
JAKARTA, TELISIK.ID - Dalam dunia militer, penguasaan seni bela diri bukan hanya soal ketangkasan, tetapi juga menjadi penentu hidup dan mati di medan perang. Pasukan elit TNI Indonesia tak hanya dibekali senjata, tetapi juga menguasai seni bela diri yang mematikan.
Setidaknya ada lima seni bela diri, bukan sekadar ilmu bertarung tetapi menjadi filosofi yang tertanam dalam setiap prajurit.
Dari teknik kuno yang diwariskan secara turun-temurun hingga bela diri modern yang dipelajari dari luar negeri, setiap prajurit dituntut untuk menguasai seni bela diri ini demi mempertahankan negara dari ancaman apapun.
Pasukan elit TNI bukan hanya dikenal karena keberanian dan kekuatannya, tetapi juga kemampuan bela diri yang menggetarkan lawan. Ketika berhadapan dengan musuh, mereka siap menghadapi segala situasi, baik dengan senjata maupun tanpa senjata.
Mengutip newsokezone.com, Senin (19/8/2024), berbagai jenis bela diri yang digunakan oleh pasukan elit TNI ini bervariasi dan tergantung pada kesatuan mereka.
Seni bela diri yang diterapkan di TNI pun memiliki keunikan tersendiri, berikut daftarnya:
Baca Juga: Baru Dilantik Menkum dan HAM Bakal Cek Ulang Bebas Bersyarat Jessica Kumala Wongso
Yong Moo Do: Perpaduan Seni Bela Diri Dunia
Seni bela diri pertama yang wajib dikuasai oleh prajurit TNI adalah Yong Moo Do. Bela diri ini diciptakan oleh The Martial Research Institut dari Yong In University di Korea pada 15 Oktober 1995.
Yong Moo Do merupakan campuran dari berbagai seni bela diri seperti Judo, Taekwondo, Apkido, Sirum, dan Hon Sin Sul. Nama Yong Moo Do berasal dari kata "Yong" yang berarti naga, "Moo" yang berarti pertempuran, dan "Do" yang berarti cara hidup.
Seni bela diri ini mengajarkan prajurit TNI bagaimana menggunakan kekuatan fisik dan mental dalam pertempuran.
Yong Moo Do mulai masuk ke Indonesia melalui kerja sama latihan militer antara Indonesia dan Korea Selatan. Sejak tahun 2008, bela diri ini menjadi latihan wajib bagi TNI Angkatan Darat.
Teknik-teknik yang dipelajari dalam Yong Moo Do mampu melatih sendi dan kekuatan otot prajurit, menjadikannya siap menghadapi segala jenis pertempuran.
Merpati Putih: Warisan Leluhur untuk Pertahanan Negara
Merpati Putih adalah seni bela diri asli Indonesia yang digunakan oleh berbagai pasukan khusus TNI, seperti Marinir, Kopaska AL, dan Paskhas AU. Seni bela diri ini memiliki sejarah panjang yang dimulai sekitar tahun 1550-an.
Merpati Putih mengajarkan prajurit untuk bertarung menggunakan tangan kosong serta memanfaatkan tenaga dalam yang diolah melalui teknik pernapasan.
Seni bela diri ini menjadi salah satu warisan budaya yang dibanggakan oleh bangsa Indonesia. Selain menjadi anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI), Merpati Putih juga diakui secara internasional oleh Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP).
Setiap prajurit yang menguasai Merpati Putih tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga ketenangan dan konsentrasi dalam menghadapi musuh.
Tarung Drajat: Bela Diri Khas Indonesia yang Brutal
Tarung Drajat adalah seni bela diri yang diciptakan oleh Ahmad Drajat, seorang putra bangsa yang pernah melatih prajurit TNI dari kesatuan Kostrad dan Kopassus. Bela diri ini termasuk dalam kategori boxing dan menjadi latihan wajib bagi prajurit TNI serta Polri, terutama kesatuan Brimob.
Latihan Tarung Drajat sangat keras, melibatkan latihan fisik yang intens seperti menahan pukulan dan memecahkan batako dengan kepala.
Tarung Drajat juga dikenal dengan nama AA Boxer, sebuah bela diri yang disesuaikan dengan kondisi lapangan. Prajurit yang menguasai Tarung Drajat memiliki keunggulan dalam kekuatan fisik dan mental, serta kesiapan menghadapi segala jenis ancaman dengan cara yang brutal dan efektif.
Karate: Seni Bela Diri dengan Filosofi Kehidupan
Karate adalah seni bela diri yang sudah tidak asing lagi di kalangan pasukan TNI. Bela diri ini dikenal dengan falsafah hidupnya yang selaras dengan nilai-nilai kesatuan TNI.
Karate mengajarkan kejujuran, keberanian, sopan santun, semangat, dan jiwa positif yang sangat penting bagi seorang prajurit.
Baca Juga: Begini Cara Ambil Nomor Antrean BPJS Kesehatan Secara Online
Dalam sejarahnya, TNI juga memiliki tokoh terkenal dalam dunia Karate, seperti Haji Umar, seorang anggota Kopassus yang dikenal sebagai guru silat dan kerap bertanding dengan ahli Karate dari Jepang.
Karate membantu meningkatkan kemampuan fisik dan mental prajurit, menjadikannya salah satu seni bela diri yang dihormati di kalangan militer Indonesia.
Kung Fu: Kedisiplinan dan Ketangkasan Pasukan Elit
Kung Fu, seni bela diri yang berasal dari kuil Shaolin di Tiongkok, menjadi salah satu kemampuan yang wajib dikuasai oleh pasukan elit TNI seperti Kopassus. Kung Fu tidak hanya mengajarkan teknik bertarung yang mematikan, tetapi juga kedisiplinan yang tinggi.
Prajurit TNI yang menguasai Kung Fu mampu menyingkirkan musuh di medan tempur dengan pukulan dan jurus-jurus yang sangat efektif.
Kung Fu pertama kali diperkenalkan kepada TNI oleh seorang pendekar bernama Efendi, dan sejak saat itu bela diri ini menjadi bagian penting dari pelatihan pasukan elit Indonesia.
Kombinasi antara kedisiplinan dan ketangkasan yang diajarkan oleh Kung Fu membuatnya sangat cocok dengan karakter pasukan elit TNI, yang selalu siap bertarung demi menjaga kedaulatan negara. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS