Dikbud Sulawesi Tenggara Maksimalkan Kurikulum Merdeka Belajar pada Siswa SMA, SMK dan SLB
Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Senin, 11 Desember 2023
0 dilihat
Dikbud Sulawesi Tenggara sedang maksimalkan kurikulum merdeka belajar pada siswa SMA, SMK dan SLB. Foto: Nur Khumairah/Telisik
" Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara, Yusmin, mengoptimalkan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar melalui aksi nyata guru dan siswa SMA, SMK dan SLB "
KENDARI, TELISIK.ID - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara, Yusmin, mengoptimalkan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar melalui aksi nyata guru dan siswa SMA, SMK dan SLB. Hal ini dilakukan karena penerapan merdeka belajar belum cukup optimal. Bahkan rapor pendidikan di Sulawesi Tenggara secara nasional merah.
Melihat kondisi ini, Yusmin bergerak cepat dalam peningkatan kualitas pendidikan. Gaung merdeka belajar terus dioptimalkan. Karena merdeka belajar fokus para implementasi guru merdeka, pemanfaatan platform merdeka belajar, sehingga kualitas dan keaktifan guru dan siswa secara langsung bisa terpantau melalui platform itu.
Ia menambahkan, dalam platform merdeka belajar, semua guru dan siswa harus memiliki akun ID baik tingkat SMA, SMK maupun SLB. Akun ID para guru di Sultra pada 2 atau 3 bulan lalu, berada di peringkat 28-30 dari 38 provinsi di Indonesia dan dianggap belum melek teknologi.
“Saat itu, penerapan Merdeka Belajar di Sultra masih sangat minim. Jangankan pemanfaatan platform merdeka belajar, aktivasi untuk ready belajar di platform itu saja masih sangat susah, baik guru maupun siswa,” ungkap Yusmin, Senin (6/3/2023).
Sukses dan tidaknya implementasi kurikulum merdeka belajar dapat dilihat dari persentase guru aktif di platform merdeka belajar yang dinilai sebagai bentuk aksi. Kurikulum Merdeka Belajar dilakukan untuk memperbarui (update) pengetahuan yang dimiliki oleh guru.
“Apabila hal itu tidak dilakukan guru-guru, tidak menutup kemungkinan siswa bisa lebih pintar dari guru. Bukan hanya personal guru tetapi juga sekolah, baik sekolah penggerak maupun sekolah pusat unggulan. Mari sama-sama kita tingkatkan kualitas pendidikan kita di Sultra,” tambahnya.
Selain mencanangkan program merdeka belajar, Yusmin juga mewajibkan setiap hari seluruh sekolah secara bergiliran memanfaatkan Perpustakaan Modern.
“Bukan hanya siswa, tetapi para guru juga harus masuk perpustakaan. Tujuannya agar minat baca di Sultra meningkat baik minat baca siswa, guru, maupun masyarakat. Ini yang terus kita (Dikbud Sultra) bangun,” tutupnya.
Dikutip dari Kemenkop.mk.go.id, Merdeka Belajar adalah program kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Makarim. Merdeka belajar menuntut guru untuk memahami suatu konsep sebelum mengajar siswa.
Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan agar siswa dan siswa dapat memilih pelajaran yang diminati. Hal ini dilakukan agar para guru dan siswa bisa mengoptimalkan bakatnya dan bisa memberikan kontribusi yang paling baik dalam berkarya bagi bangsa.
Menteri Dikbudristek, Nadiem Makarim mengatakan bahwa Merdeka Belajar merupakan konsep pengembangan pendidikan dimana seluruh pemangku kepentingan diharapkan menjadi agen perubahan (agent of change). Para pemangku kepentingan tersebut meliputi keluarga, guru, institusi pendidikan, dunia industri, dan masyarakat.(B-Adv)