Dugaan Malpraktek Bayi, Ini Tanggapan Jubir RS Konawe

Muhamad Surya Putra, telisik indonesia
Rabu, 09 Juni 2021
0 dilihat
Dugaan Malpraktek Bayi, Ini Tanggapan Jubir RS Konawe
Kondisi bayi yang diduga alami malpraktek. Foto: Ist.

" Dugaan malpraktek muncul berawal adanya laporan dari LSM LIRA Konawe, yang menyebut adanya dugaan malpraktek di rumah sakit terhadap bayi "

KONAWE, TELISIK.ID - Sebelumnya beredar informasi di media sosial mengenai dugaan malpraktek, yang dilakukan pihak RS Konawe terhadap bayi yang berusia satu bulan.

Bayi tersebut kehilangan cuping tulang rawan hidungnya usai mendapat perawatan selama dua minggu di RS Konawe.

Dugaan malpraktek muncul berawal adanya laporan dari LSM LIRA Konawe, yang menyebut adanya dugaan malpraktek di rumah sakit terhadap bayi.

Juru bicara RS Konawe, dr Dyah Nilasari, SP.,Rad menjelaskan, dokter dan perawat yang menangani bayi tersebut sudah menjalankan tindakan perawatan sesuai dengan prosedur yang ada.

Baca Juga: Dua Tersangka Pengrusakan Mobil Putra Ali Mazi Dibekuk Polisi, Tak Ada Kaitannya KNPI

Bahkan, kata dr Nila, pihak keluarga sudah diedukasi mengenai efek samping dari pemasangan alat bantu nafas yang diberikan bayi yang masih berumur satu bulan itu.

Ia menyebut, awalnya tanggal 28 Mei 2021, bayi yang saat itu masih berumur 23 hari masuk di UGD dengan keluhan demam tinggi, sesak napas, dan riwayat kejang di rumah.

Lebih lanjut, tambah dr. Nila, tindakan pertama langsung dipasangkan oksigen, namun, karena kondisi tak membaik dan badan bayi masih membiru.

Dengan persetujuan orang tua bayi yang juga seorang bidan itu, petugas memasangkan alat bantu nafas (CPAP) yang bertekanan tinggi.

"Kami sudah edukasi orang tua bayi, efek sampingnya ke paru-paru dan luka dihidung. Orang tua bayi setuju dengan tindakan tersebut," terangnya.

Setiap hari pihak Rumah Sakit Konawe menyampaikan kepada keluarga bayi terkait efek samping dari penggunaan alat bantu nafas itu.

Baca Juga: Akun WhatsApp Camat Tomia Timur Diretas, Pelaku Minta Sejumlah Uang dan Pulsa

Ia menambahkan, pada tanggal 30 Mei, kondisi bayi sudah membaik, dan dokter akan merujuk ke RS Bahteramas untuk digunakan Ventilator bayi.

"Tapi sayangnya, alat yang ada di sana (RS Bahteramas) rusak," ungkapnya.

dr. Nila menegaskan, bahwa semua sudah mendapat persetujuan keluarga. Bahkan pihaknya akan memfasilitasi untuk bedah plastik untuk luka di hidung bayi.

"Kami sudah sesuai prosedur, keluarga pasien juga sudah diedukasi efek sampingnya. Ini bukan malpraktek," tegas dr. Dyah Nilasari. (B)

Reporter: Muh. Surya Putra

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga