Festival Seni Dorong Perkembangan Budaya Lokal Sulawesi Tenggara

Nur Meli, telisik indonesia
Rabu, 26 Juli 2023
0 dilihat
Festival Seni Dorong Perkembangan Budaya Lokal Sulawesi Tenggara
Pertunjukan tari saat pembukaan festival budaya Sulawesi Tenggara, di gedung pusat Kesenian UPTD Museum dan Taman Budaya Sulawesi Tenggara, Rabu ( 26/7/2023). Foto: Nur Meli/Telisik

" Festival seni budaya tingkat komunitas dan sanggar di gedung pusat kesenian Kantor Taman Budaya Kendari, diharapkan dapat kembangkan kebudayaan lokal Sulawesi Tenggara "

KENDARI, TELISIK.ID - Festival seni budaya tingkat komunitas dan sanggar di gedung pusat kesenian Kantor Taman Budaya Kendari, diharapkan dapat kembangkan kebudayaan lokal Sulawesi Tenggara, Rabu (26/7/2023).

Festival itu merupakan inisiatif tahunan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dan UPTD Taman Budaya Sulawesi Tenggara, guna memberikan wadah bagi komunitas dan sanggar seni lokal untuk mengekspresikan bakat dan kreativitas serta sebagai pengembangan budaya lokal di Sulawesi Tenggara.

Festival itu akan dilaksanakan dua hari secara berturut-turut, yakni 26-27 Juli 2023. Melibatkan 17 sanggar dan komunitas, dari 5 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara. Di antaranya Kota Kendari, Kabupaten Buton, Konawe, Konawe Selatan dan Bombana.

"Hari ini ada 9 sanggar yang tampil dan akan dilanjutkan esok hari oleh 8 sanggar lainnya," kata Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya, Laudin.

Baca Juga: Senyum Cak Dol Penjual Cendol di Tengah Rintangan Hidup

Ia berharap melalui kegiatan festival, taman budaya sebagai lembaga yang mewadahi kebudayaan bisa tetap eksis dan dikembangkan.

"Semoga taman budaya selalu maju dan berkembang dalam melestarikan budaya di SulawesimTenggara," ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Budaya Sulawesi Tenggara, Yusmin mengatakan, festival seperti itu menjadi rutinitas dan terus sehingga dapat melestarikan budaya lokal.

"Dari anak-anak sudah harus dibiasakan dengan budaya kita, karena jika tidak dibiasakan sejak dini akan akan hilang kebudayaan kita," ujarnya.

Selain itu, Yusmin menambahkan, sangar dan komunitas tersebut akan menerima pendanaan di tahun ini, yaitu sebesar Rp 2,5 juta per sanggar untuk kota dan Rp 5 juta untuk kabupaten.

Baca Juga: Parkir Liar Marak di Kendari, Pemda Kupas Solusi Strategis

Ke depan, pihaknya juga akan mengintervensi dan memberikan bantuan kepada para sanggar dan komunitas supaya bisa lebih berkembang, mengingat melalui pelesatrian budaya ini juga sekaligus menjadi ekonomi kreatif pada sanggar.

"Kegiatan ini luar biasa, tinggal ke depan kita intervensi lagi, karena sanggar ini menjadi tulang punggung dalam rangka melestarikan dan memelihara budaya lokal," tambahnya.

Salah satu peserta, Fitria mengatakan, ia dan teman-temannya sudah diperkenalkan tentang budayanya sejak masih Sekolah Dasar (SD).

"Kami sudah diperkenalkan  tentang tarian lokal sejak masih SD," ungkapnya.

Ia juga berharap tarian lokal lebih dilestarikan dan diperkenalkan lagi kepada masyarakat. (A)

Penulis: Nur Meli

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga