Hand Sanitizer Made In Muna, Berbahan Baku Air Nira

Sunaryo, telisik indonesia
Selasa, 24 Maret 2020
0 dilihat
Hand Sanitizer Made In Muna, Berbahan Baku Air Nira
Bupati Muna, LM Rusman Emba melihat langsung proses pengolahan etanol menjadi hand senitizer di Desa Bangkali. Foto: Naryo/Telisik

" Kita sudah bicara dengan para pengolah agar dikemas lebih banyak dan jangan dulu dipasarkan ke luar daerah. "

MUNA, TELISIK.ID - Di tengah langkanya hand sanitizer akibat merebaknya COVID-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna bersama masyarakat justru memanfaatkan air nira dari enau untuk diolah menjadi hand sanitizer.

Hasilnya lumayan. Sekali diolah, bisa menghasilkan sekitar 50 liter hand sanitizer dengan kadar alkohol 70 persen. Adapun bahannya, etanol hasil dari penyulingan nira dicampur dengan daun sirih, serai, vegelable gleerin dan citrowelin.

Bupati Muna, LM Rusman Emba menerangkan, dalam rangka mengantisipasi penyebaran COVID-19, pihaknya melakukan segala macam upaya. Termasuk menyediakan disinfektan lokal yang berbahan baku air nira.

Baca Juga : Wajo Percepat Lockdown, Penyeberangan Dihentikan Besok

"Kita sudah bicara dengan para pengolah agar dikemas lebih banyak dan jangan dulu dipasarkan ke luar daerah," kata Rusman di sela-sela meninjau pabrik pengolahan etanol di Desa Bangkali, Kecamatan Watoputeh.

Pemkab sendiri, menurut Rusman, akan membeli semua hasil produksi itu. Kemudian, menyiapkan kemasan yang besar untuk selanjutnya dibagikan ke sarana publik, seperti Rumah Sakit (RS),  pelabuhan, sekolah dan perkantoran. Pasalnya, saat ini kemasanya baru 100 ml.

"Anggaranya kita sudah siapkan. Kita sudah minta agar produksinya diperbanyak, Pemkab yang akan beli semua," ujarnya.  

Sementara itu, La Ode Gana menerangkan, dalam 9 jam, 400 liter nira enau diolah akan menghasilkan 175 liter etanol dengan kadar 70 persen. Selanjutnya etanol oleh dosen STIP Wuna diolah kembali untuk dijadikan disinfektan.

"Setelah melalui pengolahan, hasil akhirnya hand senitizer," katanya.

Baca Juga : Polres Kolaka Sosialisasi Pencegahan COVID-19

Selama ini, produksi mereka masih terbatas. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pemasaran. Nah, dengan merebaknya COVID-19 ini, maka produksi akan terus ditingkatkan.

"Saat ini tenaga pekerja baru 5 orang. Kita akan tambah lagi untuk bisa memproduksi lebih banyak lagi etanol," pungkasnya.

 

Reporter: Naryo

Editor: Rani

Artikel Terkait
Baca Juga