Heboh Gestur Prabowo Tolak Salami Bahlil, Sinyal Reshuffle Menteri ESDM Getol Disuarakan
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 18 Juni 2025
0 dilihat
Prabowo enggan salami Bahlil, di tengah isu reshuffle Kabinet. Foto: Repro Tribunnews.
" Ketika Prabowo bersalaman dengan para pejabat lainnya secara berurutan, ia tiba-tiba menghentikan gerakannya saat berada di depan Bahlil "

JAKARTA, TELISIK.ID - Presiden Prabowo Subianto, yang tengah bersiap melakukan kunjungan kerja ke Singapura, menunjukkan gestur tak biasa saat bertemu jajaran menteri yang hadir melepas keberangkatannya.
Sebuah momen di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu sore, 15 Juni 2025, mendadak menyita perhatian publik.
Dalam suasana formal yang penuh protokoler, sejumlah pejabat tinggi negara tampak hadir, termasuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
Namun, hanya pada satu sosok, gestur Prabowo menarik sorotan tajam: Bahlil.
Ketika Prabowo bersalaman dengan para pejabat lainnya secara berurutan, ia tiba-tiba menghentikan gerakannya saat berada di depan Bahlil, seperti dilansir dari suara.com jaringan telisik.id, Rabu (18/6/2025).
Tanpa menjabat tangan sang menteri, Prabowo justru mengangkat tangan menunjuk ke atas sembari menyampaikan beberapa patah kata yang tidak terdengar jelas. Ekspresi wajah Prabowo terlihat dingin dan serius, berbeda dengan biasanya.
Video dan foto momen tersebut kemudian beredar luas di media sosial. Salah satu akun yang pertama kali menyebarkannya adalah akun X (dulu Twitter) @jhonsitorus_19.
Baca Juga: Aturan Baru Kemendagri Larang Semua Ormas Gunakan Atribut Ala TNI-Polri dan Tak Boleh Ambil Alih Pengamanan
Dalam unggahannya, ia menulis, "Presiden Prabowo terlihat menolak salaman dengan Bahlil. Prabowo juga tak melihat wajah Gibran saat bersalaman. Presiden tampaknya mulai ga mau ABS lagi."
Istilah “ABS” atau “asal bapak senang” dalam unggahan tersebut merujuk pada budaya penjilat dalam birokrasi, yang sering dikritik publik karena menghambat objektivitas dan transparansi pemerintahan.
Netizen pun ramai menanggapi dengan berbagai tafsir, mulai dari sindiran, kritik, hingga dukungan terhadap gestur Presiden. Akun @moh**** menulis, "Dari gesturenya, sepertinya blio bilang gini: Bahlil, kamu langsung ke atas saja temui Allah," yang bernada sarkastik dan penuh penafsiran humor gelap.
Namun di sisi lain, muncul pula komentar bernuansa politis dan penuh tuntutan. Akun @sus**** menyatakan, "Bukan hal yg istimewa cuma menolak salaman, kalau stop tambang di Raja Ampat diberhentikan semua tanpa pengecualian baru pantas untuk dipuji. Suruh Jokowi tunjukkan ijazah aslinya, pecat Tito demi Aceh. Koruptor dihukum mati, tarik semua kekayaannya dan anak turunannya diasingkan."
Komentar-komentar seperti ini menunjukkan bahwa publik tidak hanya menilai sikap Presiden dari simbol dan gestur, melainkan menuntut keberanian untuk menindaklanjuti dengan kebijakan yang tegas. Isu-isu seperti tambang, korupsi, dan kinerja menteri kini dikaitkan langsung dengan satu momen kecil: penolakan salaman.
Salah satu komentar yang juga menarik datang dari akun @ase**** yang menulis, "Presiden kesel tapi gak berani sama Mulyono," seolah merujuk pada ketidakkonsistenan sikap terhadap tokoh-tokoh tertentu dalam lingkaran kekuasaan.
Sementara itu, akun @koh**** menyebut, "Cuma gak salaman doang gak berarti tegas lah! Tegas itu kalau dia berani COPOT dan PECAT semua menteri yg kerjanya ngaco, bikin gaduh, gak berkualitas, orangnya Jokowi! Itu baru TEGAS!!!"
Baca Juga: Bocoran Struktur Badan Penerimaan Negara Langsung di Bawah Komando Prabowo, Panglima TNI Masuk Dewan Pengawas
Berbagai reaksi ini menunjukkan bahwa publik menanti aksi nyata dari Presiden dalam menyikapi kinerja para pembantunya. Sorotan khusus tertuju pada Kementerian ESDM, terutama menyusul berbagai polemik dalam pengelolaan sumber daya energi di Indonesia.
Isu reshuffle kabinet pun kembali ramai diperbincangkan. Banyak pihak menilai bahwa sinyal reshuffle terhadap Menteri ESDM sudah sangat kuat, terutama setelah munculnya berbagai kebijakan kontroversial serta sorotan publik terhadap proyek-proyek tambang yang dinilai merugikan lingkungan dan masyarakat lokal.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Istana Negara mengenai maksud sebenarnya dari gestur Prabowo. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS