Hilang 5 Hari, Nelayan Asal Muna Ditemukan Mengapung di Perairan Konsel

Sunaryo, telisik indonesia
Minggu, 12 September 2021
0 dilihat
Hilang 5 Hari, Nelayan Asal Muna Ditemukan Mengapung di Perairan Konsel
Mayat nelayan asal Tampo yang mengapung di perairan Konsel. Foto: Ist.

" Pencarian terhadap korban sudah dilakukan selama 5 hari. Korban diduga terseret arus hingga terdampar di perairan Konsel "

MUNA, TELISIK.ID - Pencarian terhadap Odas, nelayan asal Tampo, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna yang tertabrak kapal tongkang TB Syukur 23 pada 8 September lalu di perairan Kecamatan Towea, akhirnya membuahkan hasil.

Odas ditemukan Minggu (12/9/2021) sekitar pukul 11.00 Wita, oleh nelayan yang sementara memancing di perairan Polewali, Kecamatan Lainea, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

"Korban ditemukan mengapung di laut dengan kondisi sudah tidak bernyawa," kata Kapolres Muna, AKBP Debby Asri Nugroho melalui Kapolsek Towea, IPDA La Ode Ali Musmin.

Pencarian terhadap korban sudah dilakukan selama 5 hari. Korban diduga terseret arus hingga terdampar di perairan Konsel.

Saat ditemukan, wajah korban sudah rusak akibat dimakan binatang laut. Korban mengenakan kaos oblong warna hitam dan celana pendek.

Dari hasil visum dokter, korban mengalami luka pada kening diduga akibat benturan dari kapal tongkang.

"Mayat korban sudah diserahkan ke pihak keluarga dan langsung dikebumikan," terangnya.

Dari keterangan saksi-saksi, kejadian kecelakaan laut itu bermula pada saat korban sedang memancing di perairan Towea yang tiba-tiba muncul kala tugboat menarik tongkang dari arah timur Polewali.

Baca Juga: Peserta Seleksi PPPK Guru di Konawe Dikenakan Rp 30 Ribu untuk Swab Antigen

Baca Juga: Diduga dari Obat Nyamuk, 3 Rumah Warga Dilalap Api hingga Kerugian Capai Ratusan Juta

Kapal tongkang yang ditarik menabrak perahu korban. Akibatnya, korban langsung menghilang. Sedangkan perahunya terapung.

"Saat tabrakan itu, teman-teman korban sempat melakukan pencarian, tapi tidak menemukan," ujarnya.

Kini, tugboat, tongkang, dan perahu korban telah diamankan di Polairud Polda Sultra. Begitu juga dengan, kapten tugboad, Janaedi, warga Kota Pare-Pare, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan para anak buah kapal (ABK).

"Barang bukti beserta kapten dan ABK sudah diamankan di Polairud untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut," pungkasnya. (C)

Reporter: Sunaryo

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga