Homestay dan Infrastruktur Terpadu Digenjot Maksimalkan Pariwisata di Kota Baubau
Elfinasari, telisik indonesia
Kamis, 13 Juli 2023
0 dilihat
Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse saat membuka kegiatan pelatihan pengelolaan usaha homestay. Foto: Elfinasari/Telisik
" Adanya potensi pariwisata yang besar di Kota Baubau, membuat pengembangan sumber daya manusia yang terampil diperlukan dalam pengelolaan usaha pariwisata, termasuk pelatihan homestay atau pondok wisata "
BAUBAU, TELISIK.ID - Adanya potensi pariwisata yang besar di Kota Baubau, membuat pengembangan sumber daya manusia yang terampil diperlukan dalam pengelolaan usaha pariwisata, termasuk pelatihan homestay atau pondok wisata.
Peserta pelatihan itu terdiri dari Kelompok Sadar Wisata Batusori, Limbo Wolio, Lakologou, Sorawolio, Himpunan Pramuwisata Indonesia, dan pegiat wisata lainnya yang berlangsung pada 11-13 Juli 2023.
Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse menuturkan, pelatihan itu penting karena telah menjadi agenda rutin tahunan dengan bantuan dari anggaran DAK non fisik.
"Sudah beberapa tahun terakhir, Pemkot Baubau mulai mendukung dan membenahi jalannya kegiatan kepariwisataan di beberapa kawasan wisata yang strategis," tuturnya saat membuka kegiatan pelatihan pengelolaan usaha homestay di Hotel Mira Baubau, Kamis (13/7/2023).
Baca Juga: Tahunan Tinggal di Kebun Milik Orang, Pria di Baubau Akhirnya Dapat Rumah Gratis
Pembenahan daya tarik wisata maupun usaha jasa pariwisata, salah satunya dapat dilakukan dengan mengembangkan SDM yang terampil dalam mengelola usaha pariwisata, khususnya akomodasi seperti pondok wisata
Pengelola usaha pondok wisata perlu menyediakan layanan terbaik dan mengelolanya sesuai standar usaha, agar dapat meningkatkan lama tinggal pegunjung di Kota Baubau
"Jika sebelumnya wisatawan hanya menginap selama satu atau dua malam, lalu naik level menjadi tujuh malam bahkan lebih. Semakin lama dan betah wisatawan di Kota Baubau maka perputaran ekonomi akan terus berjalan, hal tersebut ikut berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan daerah," tambahnya.
Sarana-prasarana seperti batu sori dan sarana pariwisata yang menuju Ngkaring-ngkaring, dan wisata alam lainnya itu mendapatkan dukungan DAK peningkatkan jalan. Itu menjadi akses tersendiri, kalau akses jalannya baik akan menimbulkan rasa aman dan nyaman sehingga kehadiran wisatawan bisa bertahan lama bahkan membuat referensi yang lebih.
Selain itu kata La Ode Ahmad Monianse, pihaknya mengusulkan ke Dinas PUPR untuk pembangunan toilet portable. Karena Dinas PUPR memiliki mobil tinja, sehingga tidak perlu menggali cukup bongkar pasang saja.
Ia pun berharap agar pengelola homestay dapat merancang sanitasi dengan sangat baik, agar polusi yang ditimbulkan akibat aktivitas kepariwisataan tidak berdampak ke lingkungan. Melalui pelatihan itu dapat membawa dampak positif kepada pengembangan pariwisata ke depan.
Baca Juga: Pemkot Baubau Fokus Berantas Parkir Liar untuk Peningkatan PAD
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kota Baubau, LM Idrus Taufiq Saidi mengatakan, pelatihan itu diharapkan para pelaku destinasi wisata, pegiat pariwisata, dan pelaku usaha dapat terus menjaga kelestarian objek daya tarik wisata. Hal ini sebagai implementasi wujud dari Saptapesona.
“Melalui pelatihan ini para pemilik usaha homestay dapat lebih professional dan berkualitas dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan, dan ramah lingkungan,” tuturnya.
Salah seorang peserta, La Unang menuturkan, kegiatan itu sangat bagus dan membantu karena bisa mengetahui cara melayani tamu, menjaga kebersihan ruangan dan lainnya dan homestay di Baubau yang berjalan yaitu di Melai (Keraton).
"Kalau di tempat lain belum ada selain di Melai, meskipun kami masih kemungkinan kecil untuk bisa membuat homestay bagi para wisatawan, tapi setidaknya kami sudah mengetahui bagaimana cara pelayanan homestay dan bisa kita simpan ilmunya untuk diterapkan," ucapnya. (A)
Penulis: Elfinasari
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS