Ilmuwan Rancang Metode Regenerasi Gigi, Gigi Ompong Bisa Tumbuh Lagi

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Senin, 10 Juli 2023
0 dilihat
Ilmuwan Rancang Metode Regenerasi Gigi, Gigi Ompong Bisa Tumbuh Lagi
Ilmuwan temukan obat penumbuh gigi, obat tersebut masih dalam tahap uji coba. Foto: Repro Farmasetika.com

" Ilmuwan Jepang dilaporkan akan memulai uji coba terapi untuk menumbuhkan gigi kembali pada manusia "

KENDARI, TELISIK.ID - Gigi manusia tidak akan bisa tumbuh lagi di usia dewasa. Namun bagaimana jadinya jika hal tersebut bisa dilakukan dengan bantuan sains dan teknologi.

Dilansir dari Kompas.com, sebuah kabar datang dari dunia kesehatan. Ilmuwan Jepang dilaporkan akan memulai uji coba terapi untuk menumbuhkan gigi kembali pada manusia. Jika semuanya berjalan lancar, uji klinis akan dimulai tahun depan dan terapi regenerasi gigi siap paling cepat tahun 2023.

Apakah sebenarnya para ilmuwan dapat menumbuhkan gigi layaknya meracik obat penumbuh rambut?

Dikutip dari Detik.com, dari IFL Science, ilmuwan dari Harvard University berhasil menggunakan laser berkekuatan tinggi untuk mengaktifkan sel induk pada model tikus untuk merangsang gigi agar beregenerasi lebih cepat pada tahun 2014.

Penumbuhan dengan Cara Laser

Dikutip dari HMS Harvard, para ilmuwan melukai dua gigi geraham tikus dan kemudian memberikan perawatan laser hanya pada satu gigi. Setelah satu kali perawatan laser selama lima menit, mereka melihat jumlah regenerasi dua kali lipat dibandingkan pada gigi yang tidak dirawat.

Baca Juga: 7 Cara Ampuh Mengatasi Gigi Keropos

Lewat cara laser demikian, para ilmuwan berharap gigi yang rusak atau hilang pada manusia dapat ditumbuhkan kembali lewat implan gigi sel punca yang ditanamkan. Adapun sel tersebut nantinya diambil dari pendonor bergigi sehat.

Mereka juga mulai mengurai bagaimana perawatan laser bekerja, dengan memicu rantai peristiwa molekuler di dalam jaringan.

Dari hasil tersebut ditunjukkan secara lebih luas, bahwa terapi sel punca mungkin tidak selalu memerlukan pembuatan sel dan mencangkokkannya kembali ke dalam tubuh, tetapi juga dapat mencakup sel pemicu di dalam tubuh untuk membentuk jaringan baru.

Bagian gigi yang tumbuh kembali disebut dentin atau jaringan mineral yang membentuk lapisan antara pulpa dan enamel luar gigi. Dentin baru memiliki struktur yang berbeda dari gigi alami, yang mungkin menjadi masalah untuk disempurnakan dan dipelajari lebih lanjut.

Memakai Sel Punca

Adapun para ilmuwan dari Columbia University telah menguji coba menumbuhkan gigi dengan proses yang lebih cepat pada tahun 2010. Mereka membangun perancah tiga dimensi dan mengembangkan sel punca di sekitarnya.

Dengan melakukan itu, tim mereka berhasil menumbuhkan kembali seluruh gigi pada model hewan dalam waktu sekitar sembilan minggu.

Akan tetapi, kelemahan dari hasil uji coba mereka adalah semua perawatan sel punca menderita karena ketidakcocokan, dimana kecocokan yang dekat harus dibuat dari donor ke penerima untuk memastikan sistem kekebalan inang tidak menolak sel "asing".

Baca Juga: Ini Manfaat Minyak Serai Selain Atasi Plak Gigi

Itu juga belum didemonstrasikan pada manusia, dan meskipun dentin yang ditanam para ilmuwan pada model hewan sangat mirip dengan gigi manusia, itu tidak persis sama.

Tim lain telah mengambil pendekatan yang berbeda dan antibodi yang digunakan untuk melakukan hal yang sama. Pada tahun 2021, sekelompok ilmuwan dari Kyoto University mengamati gen perkembangan yang terlibat dalam pertumbuhan gigi dan bagaimana hal ini dapat dimodifikasi untuk menumbuhkan gigi pada orang dewasa.

Namun apakah teknologi di atas sudah dapat diterapkan di dokter gigi? Mungkin tidak. Penelitian baru dilakukan secara eksklusif pada hewan. Meskipun penggunaan sel punca telah digunakan dengan sukses dalam perbaikan kesehatan gigi manusia.

Penelitian pun telah menunjukkan penerapan sel punca relatif aman, meskipun diperlukan lebih banyak data. Meski teknologinya sangat menjanjikan, proses uji keamanan dan kemanjurannya dipastikan masih akan memakan waktu bertahun-tahun. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga