Inspiratif, Apoteker Menjadi Bos Batik

Affan Safani Adham, telisik indonesia
Sabtu, 13 Juni 2020
0 dilihat
Inspiratif, Apoteker Menjadi Bos Batik
Bella Kartika Aprilia, pemilik hak paten 11 motif batik. Foto: Affan Safani Adham/Telisik

" Alhamdulillah, usaha saya tidak sia-sia dan membuahkan hasil. Ada beberapa hotel yang bersedia diajak bekerjasama. "

YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Namanya Bella Kartika Aprilia. Alumni Farmasi S1 (2010) dan Pendidikan Profesi Apoteker (2011) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta ini sekarang menjadi bos batik Sepiak Belitung, Bangka Belitung.

Dari obrolan di Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (13/6/2020), terungkap, Bella Kartika Aprilia memiliki banyak usaha. Mulai dari apotek, rumah bakso, laundry,  batik, dan lain-lain.

Dari semua bisnisnya itu, hanya rumah bakso yang tidak dia lanjutkan. Tapi yang lainnya kini sudah berjalan dengan baik.

Meski memiliki gelar apoteker, Bella Kartika Aprilia lebih memilih jadi pengusaha. Padahal, tidak ada setitikpun darah bisnis yang mengalir dari kedua orangtuanya yang ASN (aparatur sipil negara).

Untuk bisnis batiknya, jangan ditanya. pameran ke luar negeri sudah sangat sering diikuti perempuan kelahiran 19 April 1989. Selain itu, sudah ada 11 desain paten yang ia pegang dengan omzet Rp 300 juta setiap bulannya dari bisnisnya yang dirintis sejak 2010.

Batik produk Bella sudah terjamin kualitasnya karena bisnis ini telah digeluti selama tujuh tahun dibantu 20 orang pegawai.

Meski bisnis yang lainnya ada yang rontok, tapi untuk produk Sepiak yang dihasilkan Bella Kartika Aprilia masih moncer hingga saat ini bekerjasama dengan kelompok perajin batik.

Baca juga: Misteri Kasus KTP Palsu Mr Wang

Tapi,  bukan Bella Kartika Aprilia namanya, kalau tidak gigih, ulet, tak kenal malu dan selalu saja ada ide di pikirannya. Selain smart, semangatnya untuk maju sangat tinggi sejak kuliah di Yogyakarta.

Mengapa Bella memilih usaha batik? "Usaha itu saya pilih lantaran ada beberapa peluang," jelas Bella.

Pertama, Badan Khusus PBB untuk Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan (UNESCO) mengukuhkan batik sebagai warisan budaya Indonesia.

Kedua, mulai 2010 pemerintah wajibkan ASN (aparatur sipil negara) memakai batik.

Waktu merintis usahanya kali pertama, Bella Kartika Aprilia mencoba menawarkan kerjasama ke beberapa hotel untuk melaundry di tempatnya, mengingat pariwisata di Belitung sedang berkembang.

Pada awalnya tidak mudah buat Bella untuk mendapatkan pelanggan dari hotel. Tapi, Bella tak patah semangat.

"Alhamdulillah, usaha saya tidak sia-sia dan membuahkan hasil. Ada beberapa hotel yang bersedia diajak bekerjasama," kata Bella Kartika Aprilia, yang menambahkan, saat ini hampir semua hotel berbintang menjadi pelanggannya.

Bella akhirnya dapat kepercayaan dari hotel-hotel yang ada di Belitung dan dia jalani seorang diri: mengambil cucian ke hotel, mencuci, menjemur hingga menyetrika.

Baca juga: Banjir Bandang di Bantaeng, Begini Kronologinya

Awalnya, justru bisnis laundry yang jadi tulang punggung. Untuk batik hanya mengandalkan turis yang datang. Sementara pesanan dari pasar lokal tidak banyak.

Terungkap, usaha laundry Bella perbulan mencapai 7 ton dengan tarif per kilo Rp 6.500.

Untuk mengerjakannya, Bella didukung tujuh mesin pabrikan untuk kapasitas 20-30 kg yang dia gunakan. "Hasilnya hitung sendiri saja," kelakar Bella Kartika Aprilia.

Kini, usaha batik Bella naik daun sejak 2013 karena ia satu-satunya yang punya produk batik Belitung. Dan inilah yang jadi titik awal kenapa Bella bisa seperti sekarang.

Berkat strateginya ikut jadi sponsor Pemilihan Bujang Dayang Belitung 2012 yang digelar Dinas Pariwisata Belitung.

Pemenang pertama Wirausaha Muda Mandiri 2018 bidang usaha kreatif kategori Non mahasiswa ini akhirnya mendapat pesanan batik dalam jumlah besar.

Untuk malam final Bujang Dayang Belitung 2012, Bella menyediakan pakaian untuk peragaan busana para finalis. Dari sini, semakin banyak orang yang kenal sama batik Belitung produknya.

Setelah itu, Bella yang menikah tahun 2013 mulai menciptakan motif-motif baru dengan mengangkat budaya Belitung. Ia pun lantas mengajukan hak eksklusif untuk motif-motif batik ciptaannya biar tidak diklaim orang lain.

Baca juga: Eksotis, Tebing Breksi Mirip dengan Brown Canyon

Mulanya, Bella ingin mematenkan merk dagang Rumah Batik. Ternyata, yang menggunakan nama itu sangat banyak. Akhirnya, nama Sepiak Belitung yang dipakai. Sepiak berarti sebagian. Secara filosofis, orang Belitung mengartikan sepiak: berbagi.

Sampai sekarang, Bella sudah mematenkan 11 motif batik. Dan, yang mendesain adalah suami atau kakaknya. Sebab, keduanya punya latar belakang desain grafis dan Bella lebih ke inspirasinya. Mereka yang kemudian mewujudkan jadi gambar.

Setiap tahun Bella selalu memunculkan motif baru. Seiring perkembangan pariwisata Belitung yang sangat pesat, Bella pun mengubah konsep usahanya menjadi pusat oleh-oleh. Kebetulan, sebelum menikah, sang suami punya usaha kaos. Jadi, ia menggabungkannya menjadi galeri batik dan kaos Belitung.

Lantaran konsepnya pusat oleh-oleh, Bella pun menambah produk dengan membuat syal, pouch, tote bag, tas, dompet, kalung, magnet kulkas. Tak ketinggalan, dia menjajakan kuliner khas Belitung bekerjasama dengan UKM di Belitung yang memproduksi makanan oleh-oleh.

Kini, Bella membuka toko di Pangkalpinang serta gerai di empat hotel di Belitung dan di Bandara Depati Amir. Selain itu, ia punya gerai di Gedung SMESCO UKM Jakarta.

Mimpi besarnya, Sepiak Belitong bisa menasional dan bisa ekspansi ke luar.

Reporter: Affan Safani Adham

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga