Jawa Timur Siapkan Rumah Sakit Khusus Anak Dugaan Gangguan Ginjal Akut
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Jumat, 21 Oktober 2022
0 dilihat
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Jawa Timur menyiapkan rumah sakit khusus anak dugaan GGAPA. Foto: Ist.
" Orang tua sebaiknya tidak panik menyikapi munculnya kasus Atypical Progressive Acute Kidney Injury atau Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) "
SURABAYA, TELISIK.ID - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, orang tua sebaiknya tidak panik menyikapi munculnya kasus Atypical Progressive Acute Kidney Injury/Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA), namun harus tetap waspada.
Khofifah berpesan khususnya kepada orang tua yang memiliki anak (terutama usia di bawah 6 tahun) agar waspada jika menemui gejala penurunan volume/ frekuensi urine atau tidak ada urine, dengan atau tanpa demam/gejala prodromal lain pada anak.
“Jika menemui gejala GGAPA tersebut pada anak, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat agar segera dapat ditangani oleh tenaga kesehatan,” kata mantan Mensos ini, Jumat (21/10/2022).
Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa Pemprov Jatim juga bergerak cepat merespons adanya Surat Edaran Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tanggal 18 Oktober 2022 dari Kemenkes RI perihal Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal.
Baca Juga: Pembersihan Seluruh Lingkungan Kolaka Timur Tiap Jumat Terus Berlanjut
Jika ada rumah sakit dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan yang merawat pasien anak dengan dugaan GGAPA, ia meminta tenaga kesehatan untuk segera melaporkan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat agar bisa segera dilakukan penyelidikan epidemiologi.
"Jika menemui pasien anak dengan dugaan kasus GGAPA, rumah sakit/ fasilitas pelayanan kesehatan harus segera melakukan penyelidikan epidemiologi dan membuat surat permohonan pemeriksaan toksikologi ke laboratorium forensik Polda Jatim disertai dengan sampel pasien," urainya.
Baca Juga: Nasib La Kore Tergantung Pimpinan DPRD Muna
Tingginya angka kematian gagal ginjal akut pada pasien anak di Indonesia bukan tanpa sebab. Seturut namanya, penyakit misterius ini menyerang ginjal, salah satu organ vital dalam tubuh manusia.
"Ginjal ini pusat metabolisme tubuh," ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sebagaimana diketahui, jumlah kasus yang dilaporkan secara nasional hingga 18 Oktober 2022, sebanyak 206 dari 20 provinsi dengan angka kematian sebanyak 99 anak. Sementara di Jawa Timur, sampai 20 Oktober tercatat 23 kasus, 10 kasus di Surabaya dan 9 kasus di Malang di mana tercatat meninggal 12 kasus, sembuh 8 kasus, dan dirawat 3 kasus. (B)
Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Haerani Hambali