Jufri Rachman, Si Pembuat Plat Kendaraan yang Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah

Kardin, telisik indonesia
Rabu, 27 Januari 2021
0 dilihat
Jufri Rachman, Si Pembuat Plat Kendaraan yang Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah
Jufri Rachman sedang menunggu pelanggan. Foto: Kardin/Telisik

" Saya ini sudah empat kali pindah tempat, awalnya itu tempat saya di depan kantor pajak. Hanya diusir terus karena bukan lahan pribadi. "

KENDARI, TELISIK.ID - Jufri Rachman, seorang pria senja yang masih setia menjadi pembuat Plat serta tukang sadel kendaraan.

Usaha yang dilakoninya itu terbilang cukup lama, yakni dimulai pada 1994 silam dan sudah empat kali berpindah dari tempat satu ke tempat lain. Maklum, lahan itu bukan miliknya melainkan ia pinjam.

Pria kelahiran Tahun 1959 itu mengaku, banyak mengalami kendala dalam membangun usahanya, mulai dari permodalan hingga penggusuran oleh Pemerintah Kota (Pemkot) setempat.

 

Jufri Rachman sementara menanti pelanggan. Foto: Kardin/Telisik

 

Ia juga mengaku, tak sekalipun pemerintah setempat memberi bantuan pada usahanya, meski sudah pernah mengajukan proposal bantuan. Sayang, semua hanya sampai di meja birokrat tanpa ditindaklanjuti.

Kini, pria dengan tiga orang anak itu menempati sebuah lahan sempit yang ukurannya sekira 2x3 meter di area Tugu Religi Sultra.

Meski demikian, Jufri merasa bersyukur masih dapat menyambung hidup keluarganya meski dengan penghasilan pas-pasan.

"Saya ini sudah empat kali pindah tempat, awalnya itu tempat saya di depan kantor pajak. Hanya diusir terus karena bukan lahan pribadi," bebernya, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Pasar Wayong Belum Punya Tempat Pembuangan Sampah Sementara

Jufri mengungkapkan, pendapatan dari pembuatan plat kendaraan dan sader bervariasi. Untuk plat kendaraan motor, ia membanderol seharga 50 ribu sedangkan untuk mobil Rp 100 ribu sekali buat.

Sedangkan, untuk memasang sadel pada kendaraan roda dua dikenakan harga minimal Rp 65 ribu. Itu tergantung bahan yang diminta oleh pelanggan.

Hanya saja kata dia, semenjak adanya wabah COVID-19 penghasilannya sudah tidak menentu dalam seharinya.

"Lihat sendiri saja, sekarang ini sunyi sekali. Biasanya banyak yang pesan," ujarnya.

Ia pun berharap, Pemkot Kendari dapat memberinya bantuan permodalan untuk menunjang usahanya yang ia bangun sendiri itu.

"Soalnya kalau mau pinjam uang di bank, kita tidak sanggup pengembaliannya. Belum lagi ada bunganya," tutupnya. (B)

Reporter: Kardin

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga