Jurusan Pariwisata, Kuliahnya Ngapain Aja?

Nina Nurrahmah, telisik indonesia
Senin, 05 Juli 2021
0 dilihat
Jurusan Pariwisata, Kuliahnya Ngapain Aja?
Potret mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta. Foto: Ist.

" Jurusan Pariwisata, kuliahnya ngapain aja sih? Yakin cuma jalan-jalan? "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Jurusan Pariwisata, kuliahnya ngapain aja sih? Yakin cuma jalan-jalan?

“Awalnya saya berpikir Jurusan Pariwisata itu enak dan gampang. Bisa jalan-jalan gratis. Tapi ternyata di balik itu ada proses yang lumayan sulit. Untuk saya pribadi yang mengambil jurusan usaha perjalanan wisata dan diharuskan untuk membuat paket wisata, saya harus memahami poin-poinnya dengan baik dulu dan disitu saya mengalami kesulitan karena pembuatan paket wisata itu ternyata ada perhitungan matematikanya juga,” ujar Yuni Nanda Sartika (21), mahasiswi Ambarrukmo Palace Tourism Academy (AMPTA) Yogyakarta.

“Jika kamu berpikir bahwa kuliah di Jurusan Pariwisata itu sangat santai alias gampang, gak juga lho. Karena kalau di kampus saya di STIPRAM Yogyakarta untuk mahasiswa S1 Pariwisata, pada semester 3 di samping kita kuliah reguler, kita juga harus buat jurnal tentang kasus pariwisata dalam negeri atau disebut Domestic Case Study (DCS) dimana mahasiswa harus melakukan studi kasus di seluruh Indonesia untuk menganalisis objek wisata di tempat tersebut," jelas Ervita Kurniasari (23), alumni STIPRAM Yogyakarta, Senin (5/7/2021).

Selanjutnya pada semester IV kita harus mulai ikut Foreign Case Study (FCS) yang mengharuskan mahasiswa ke luar negeri untuk membandingkan objek wisata di luar negeri dengan di Indonesia.

Setelah itu ada magang kerja, bisa ke Dinas Pariwisata, ke bandara, Imigrasi, hotel, tour and travel, dan industri pariwisata lain selama 3 bulan atau bisa diganti dengan job orientasi ke luar negeri selama 6 bulan.

Baca juga: Belum Keluar, DPA OPD di Muna Terkendala Penyesuaian Kegiatan

Baca juga: Beredar Video Pasien COVID-19 RSUD Ruteng NTT Minta Tolong ke Dinas Kesehatan, Ada Apa?

"Kamu bisa memilih ke Malaysia, Thailand, atau Jepang. Kemudian kita juga harus ikut KKN Pariwisata, proposal skripsi, seminar, dan ujian akhir. Itu kurikulum di kampusku STIPRAM Yogyakarta,” tambah Ervita.

Namun, di balik kesulitan tentu ada kemudahan. Regita Dwi Cahyani (21) yang merupakan alumni STP Bandung mengaku sangat senang kuliah di STP Bandung dengan biaya gratis alias beasiswa.

"Selain itu saya juga mendapatkan previllage salah satunya kebebasan meminjam buku di perpustakaan kampus," imbuhnya.

Kuliah di Jurusan Pariwisata STP Bandung menurutnya bisa mengembangkan bakatnya yaitu violin, dan tentu bisa mengeksplore Jawa bahkan seluruh Indonesia dengan biaya dari kampus.

"Saya juga pernah mewakili kampus buat Aymun di Kuala Lumpur,” tandas gadis asal Wakatobi yang akrab disapa Anggi itu. (A)

Reporter: Nina Nurrahmah

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga