Kadis Perindag Wakatobi Tepis Isu Penutupan Pasar 10 hari
La Ode Arjuno Emang Sah, telisik indonesia
Selasa, 31 Maret 2020
0 dilihat
Kepala Dinas Perindag Kabupaten Wakatobi, Safiuddin. S.pd, M. Pd. Foto: Juno/Telisik
" Saya dengar dari mulut- kemulut bahwa, pasar akan ditutup selama 10 hari. Kita mau belanja dimana mi kalau sudah ditutup. "
WAKATOBI,TELISIK.ID - Informasi Hoax tentang penutupan pasar tradisional di Kabupaten Wakatobi selama 10 hari kedepan guna pencegahan COCID-19 membuat geger sebagian masyarakat Kabupaten Wakatobi.
Akibat kabar itu, sejumlah warga Kelurahan Mandati II, Kecamatan Wangiwangi Selatan, bergegas belanja sejumlah bahan pokok.
"Saya dengar dari mulut- kemulut bahwa, pasar akan ditutup selama 10 hari. Kita mau belanja dimana mi kalau sudah ditutup," ujar Febri, Selasa (31/3/2020).
Baca Juga: Buruh Pelabuhan Kecam Wakil Wali Kota Baubau
Baca Juga: Besok, Lippo Plaza Kendari Tutup
Hal senada juga diungkapkan Wa Isa, bahwa mendapatkan kabar tersebut dari para tetangganya yang ramai membicarakan bahwa, pasar akan ditutup 10 hari kedepan. Bahkan dirinya mengaku, telah berbelanja untuk keperluan selama pasar akan ditutup.
"Kalian tidak pergi ke pasar beli ikan soalnya ada kabar pasar mau ditutup selama 10 hari," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Perindag Kabupaten Wakatobi, Safiuddin menegaskan bahwa, kabar tersebut tidak benar.
"Setahu saya, justru pemerintah sampai saat ini masih terus berpikir dan berpikir bagaimana pelayanan publik itu tetap jalan termasuk di pasar, jadi saya kira tidak akan pernah ada penutupan pasar," tuturnya.
Baca Juga: Pembuatan SIM di Bombana Ditutup
Lebih lanjut dirinya mengimbau, kepada seluruh masyarakat Wakatobi, agar tetap positif thinking dalam menghadapi COVID-19 ini dengan salah satunya mengikuti anjuran pemerintah.
"Terkait pemenuhan bahan pokok, pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang strategis bagaimana masyarakat tidak perlu resah terhadap itu. Dan saya yakinkan bahwa, selama status kita masih seperti ini tidak akan ada penutupan pasar," paparnya.
"Justru kami berpikir ketika hal buruk terjadi, pasar itu bagaimana tetap buka tetapi dengan pengaturan-pengaturan waktu, apalagi status kita sampai saat ini belum ada yang positif," pusangkasnya.
Reporter: Juno
Editor: Sumarlin