Viral Dimarahi Penjual di Atas Kapal, ABK di Wakatobi Minta Tidak Dipolitisasi
Mohamad Lukman Saputra, telisik indonesia
Minggu, 27 September 2020
0 dilihat
Terlihat seorang ABK KM Alsudais, La Jangku (kiri) sedang berhadapan dengan pedagang kerupuk, Ibu Wa Eti. Foto: Ist.
" Ini murni persoalan saya dengan Ibu Wa Eti, jadi jangan dikait-kaitkan dengan politik, karena saat saya tegur dia, saya tidak pernah bicara masalah politik, kuning maupun merah. "
WAKATOBI, TELISIK.ID - Beredar video seorang ABK KM Al Sudais dimarahi oleh seorang ibu yang tidak diizinkan menitip jualan kerupuk di atas kapal.
Atas kejadian itu ABK yang diketahui bernama La Jangku meminta agar persoalan dirinya dengan penjual kripik yang mengamuk karena tidak terima ditegur menitip jualannya di kantin kapal tidak dipolitisasi.
"Ini murni persoalan saya dengan Ibu Wa Eti, jadi jangan dikait-kaitkan dengan politik, karena saat saya tegur dia, saya tidak pernah bicara masalah politik, kuning maupun merah," kata La Jangku saat menceritakan dirinya menegur Ibu Wa Eti, Minggu (27/9/2020).
La Jangku mengaku, awalnya pada Selasa, 22 September 2020 sekira pukul 22:00 Wita setibanya kapal dari Kendari, ia melihat Ibu penjual asongan itu di atas kapal sehingga dirinya meminta Wa Eti agar jangan lagi menitip kripiknya di kantin kapal karena kapal juga mempunyai jualan tersendiri.
"Kemungkinan Ibu itu (Wa Eti) ada join (kerjasama) dengan teman saya di kapal. Tapi saya tidak langsung ke teman ini, karena ku tau ini jualan yang ada di kantin itu jualannya dia. Jadi malam itu saya tanya dia, Ibu jualan itu punya Ibu ya?, dia menjawab iya. Saya bertanya lagi, dititip kripiknya di kantin ya? , dia menjawab iya. Setelah itu saya sampaikan, mulai ini malam jangan lagi titipkan barangnya (kripik) di kantin kapal karena kami punya jualan sendiri. Kantin itu bukan pasar," katanya menerangkan.
Lanjutnya, setelah ia menyampaikan hal tersebut, dirinya langsung pulang ke rumah, namun ternyata di malam yang sama, suami Wa Eti datang ke kapal mencari dirinya. Padahal menurutnya, ia hanya menyampaikan itu secara baik-baik dan tidak mengeluarkan kata-kata kotor.
Baca juga: Enam Kasus Baru, RSD COVID-19 Konawe Penuh
"Saya tidak tau apa yang disampaikan Wa Eti ke suaminya sampai suaminya mencari saya. Saya hanya tegur begitu saja, tidak seperti apa yang dia komentari di media bahwa dilarang menjual di atas kapal, bahkan sampai mengait-ngaitkan dengan politik. Padahal saya tidak pernah bicara kuning (simbol pasangan calon kepala daerah Arhawi-Hardin La Omo) ataupun merah (simbol pasangan calon kepala daerah Haliana-Ilmiati Daud) saat saya menegur dia. Saya berani bersumpah, saya dibawa cahaya nur ini," ucapnya.
Kemudian kata La Janggu, pada Kamis (24/9/2020), saat persiapan keberangkatan kapal ke Kendari, Ibu itu kembali mendatangi dirinya dengan marah-marah.
"Saya baru mau naik di kapal, ibu itu panggil saya, lalu mengatakan akan tuntut saya di Polisi, karena cemarkan nama baiknya. Saya juga bingung, cemarkan nama baiknya dari mana. Nah saya hanya sampaikan kalau bisa jangan lagi titip kripiknya di kantin kapal. Di mana letak kesalahannya saya," kata La Janggu.
Ia pun meminta agar persoalan itu jangan dipolitisasi, terlebih dikaitkan dengan Pilkada, padahal persoalan itu katanya, murni antara pribadinya dengan Ibu tersebut.
Menurutnya, kejadian itu menjadi besar, karena telah dikaitkan dengan politik, padahal dirinya tidak mempunyai niat untuk mengaitkan persoalan tersebut dengan politik.
Baca juga: Pantau Penerapan Prokes Paslon Golkar, AMPG Bentuk Satgas
"Lihat saja dalam video yang beredar itu, Ibu itu sendiri yang bicara kuning dan merah,. Saya sendiri bingung, kenapa sampai dikaitkan dengan politik," ucapnya
La Janggu melanjutkan, seharunya Ibu itu bersyukur karena selama ini, ia berjualan di atas kapal diberi kebebasan, walaupun terkadang mengganggu kenyamanan penumpang di atas kapal.
"Saya minta dia bicara jujur jangan memfitnah dengan menyebarkan informasi bohong itu, karena apa yang dia tuduhkan ke saya itu tidak betul. Saya berdoa semoga Ibu itu sadar dan banyak-banyak beristigfar," pintanya.
Dalam video viral berdurasi 1,25 detik itu, terlihat Wa Eti memarahi La Jangku yang hendak naik ke atas kapal, saking marahnya warga Kelurahan Mandati I Kecamatan Wangi-wangi selatan ini membanting kripik jualannya di tangga kapal.
Dalam video tersebut Wa Eti menilai dirinya dilarang menjual di kapal karena dirinya tim merah (pasangan Haliana-Ilmiati Daud).
Iapun mengaku, dirinya menjual kripiknya di salah seorang ABK untuk dijual kembali di kantin kapal.
Reporter: Mohamad Lukman Saputra
Editor: Kardin